Moeldoko Tuding NII Pengaruhi Sejumlah ASN hingga Aparat Keamanan

Rizky Alika
23 April 2022, 16:35
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melambaikan tangan usai menghadiri peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (13/4/2021).
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melambaikan tangan usai menghadiri peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (13/4/2021).

Tim Densus 88 Antiteror Polri baru-baru ini mengungkap gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko pun mengatakan organisasi terlarang itu sudah mempengaruhi sejumlah unsur masyarakat.

"(NII) itu sudah berada di tengah-tengah kita," kata Moeldoko dalam tayangan video, Jumat (22/4).

Menurutnya, NII memengaruhi sejumlah unsur masyarakat seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), aparat keamanan, mahasiswa, institusi, dan pengusaha. Pengaruh doktrin dilakukan dengan cara sembunyi atau kamuflase agar tidak mudah dikenali.

Moeldoko mengatakan, NII melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan merebut hati dan pikiran. Dengan cara itu, NII bisa leluasa dalam memengaruhi orang lain.

Dia mengatakan, pola gerakan NII tersebut cukup sulit untuk diatasi. Ini berbeda dengan pendekatan yang dilakukan pada era Kartosoewirjo dan Kahar Muzakkar yang menggunakan strategi penguasaan wilayah. Saat itu, pelaku NII mudah ditangkap dan dikenali.

 Untuk itu, Moeldoko meminta masyarakat untuk waspada. Sebab, sudah ada korban perekrutan NII.

Tak hanya itu, NII juga menjadi kontributor dukungan sumber daya untuk seluruh jaringan teroris internasional di Indonesia. Ia juga meminta masyarakat untuk berhati-hati.

"Kuncinya membangun kewaspadaan. Jangan ada lagi kita tidak tahu sebelah kita ternyata teroris," ujar dia.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut kelompok NII menjadi salah satu gerakan politik yang patut diwaspadai, karena memiliki ideologi bertentangan dengan Pancasila dan dianggap sebagai salah satu kelompok teroris. Organisasi ini juga menjadi gerakan politik pertama di Indonesia yang melakukan radikalisasi dengan mengatasnamakan agama, sehingga membahayakan kedaulatan negara.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...