Rebut Pasar Indonesia, Ekspor Minyak Sawit Malaysia Diramal Naik 30%

Tia Dwitiani Komalasari
11 Mei 2022, 17:10
Ilustrasi kelapa sawit.
Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi kelapa sawit.

Produksi dan ekspor minyak sawit Malaysia diperkirakan meningkat 30% pada akhir tahun ini. Peningkatan itu dipengaruhi naiknya permintaan minyak sawit dari Malaysia setelah Indonesia menerapkan kebijakan larangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya.

Sebagai produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia, Malaysia mendapatkan keuntungan dari krisis minyak nabati global. Krisis itu diperparah oleh kebijakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya.

Selan itu, peningkatan produksi minyak sawit Malaysia juga dipengaruhi oleh pembukaan kembali perbatasan negara bagi pekerja migran untuk perkebunan sawit Malaysia. Sebelumnya, Malaysia sempat mengalami krisis tenaga kerja akibat pembatasan yang dilakukan untuk mengendalikan penularan Covid-19.

"Dengan kembalinya pekerja, tingkat produksi akan meningkat dan Malaysia berada di jalur yang tepat untuk memenuhi permintaan global," kata Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Zuraida Kamaruddin, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Rabu (11/5).

Zuraida mengatakan, petani dan produsen minyak sawit Malaysia harus menuai keuntungan dari “kekosongan" yang ditinggalkan oleh Indonesia. Dia memperkirakan akan terjadi koreksi harga yang tajam pada Juli 2022, ketika larangan ekspor diperkirakan akan dicabut.

Sementara itu, berdasarkan survei Reuters, stok minyak sawit Malaysia pada akhir April kemungkinan naik untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir. Stok terlihat naik 5,2% dari bulan sebelumnya menjadi 1,55 juta ton berdasarkan estimasi dari delapan pekebun, pedagang, dan analis yang disurvei.

Permintaan untuk minyak sawit Malaysia akan meningkat setelah produsen utama Indonesia melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya. “Kebijakan Indonesia akan sangat kritis untuk bulan Mei," kata Ronny Lau, Trader dari perusahaan perdagangan komoditas Four Bung yang berbasis di Singapura seperti dikutip dari Reuters.

Malaysia berencana untuk memanfaatkan kekurangan minyak nabati global dan ketegangan politik di Eropa untuk mendapatkan kembali pangsa pasar minyak sawit. Sebelumnya, Eropa cenderung menghindari komoditas sawit karena isu lingkungan dan tenaga kerja paksa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...