Kejar Target KTT G20, PUPR Kebut Revitalisasi TMII
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mempercepat pengerjaan revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Saat ini, progres konstruksi masih di level 35%, sedangkan proyek tersebut harus rampung pada Juli 2022 atau kurang dari 60 hari.
Direktur Bina Penataan Bangunan Bobby Ali Azhari optimistis dapat menyelesaikan proyek revitalisasi TMII tepat waktu. TMII akan menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 dan Asean Summit 2023.
"Iya, bisa (selsai tepat waktu revitalisasi TMII dengan cara) tambah alat (konstruksi), tenaga kerja, dan kerja lembur," kata Bobby kepada Katadata.co.id, Jumat (3/6).
Revitalisasi TMII merupakan bagian dari penugasan khusus pemerintah ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun ini senilai Rp 2,74 triliun. Adapun, Renovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menelan anggaran senilai Rp 1,13 triliun.
Proyek revitalisasi TMII akan terbagi menjadi 10 proyek. Secara umum, jenis pekerjaan yang akan dilakukan adalah renovasi museum, penanganan jalan, struktur parkir, dan penanganan Danau Archipelago.
PT Brantas Abipraya mendapatkan dua dari sepuluh proyek Revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Total nilai proyek yang didapatkan Brantas mecapai Rp 244,47 miliar atau 18,38% dari total anggaran proyek Revitalisasi TMII.
Proyek yang didapatkan Brantas adalah Revitalisasi Danau Archipelago senilai Rp 60,8 miliar dan Penataan lanskap Pulau-Pulau di Danau Archipelago sekitar Rp 183,67 miliar. Infrastruktur yang diperbaiki pada proyek penataan lanskap juga termasuk pedestrian anjungan, amphiteater, dan promenade.
"Semoga keindahan lanskap dan danau-danau yang berada di TMII dapat menarik lebih banyak wisatawan seperti sedia kala dan menjadi destinasi yang memberikan sensasi," kata Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dalam keterangan resmi, Kamis (2/6).
Anas menyebutkan, Brantas juga merevitalisasi beberapa tempat di TMII selain kedua proyek tersebut, seperti Plaza Jawa Barat, Lanskap Caping Gunung, Plaza Dermaga, Boulevard, dan Plaza di Sasana Krida.
Di sisi lain, PUPR juga ditugaskan untuk mempersiapkan beberapa infrastruktur di Bali dalam menyambut G20 pada November 2022. Secara umum, ada dua jenis pekerjaan yang kan dilakukan, yakni peningkatan kapasitas beberapa ruas jalan dan Penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai senilai Rp 506,9 miliar.
Peningkatan kapasitas jalan itu akan ditingkatkan agar dapat menopang kendaraan 39 kepala negara. Kendaraan itu akan mencapai sekitar 20 ton lantaran kendaraan pala kepala negara akan dilengkapi dengan fitur keamanan tinggi, seperti kaca anti peluru.
Sementara itu, Penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai dilakukan untuk sebagai lokasi deklarasi komitmen pemerintah terkait ekonomi hijau. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memperluas kawasan mangrove di dalam negeri, termasuk di Bali.
Selain sebagai lembaga pelestarian budaya Indonesia, TMII juga merupakan penyedia sarana pendidikan dan rekreasi. Salah satu sarana pendidikan dan rekreasi yang disediakan adalah museum. Hingga kini, TMII memiliki 15 museum, 2 di antaranya sudah tutup yakni Museum Telekomunikasi dan Museum Minyak dan Gas Bumi.
Harga tiket masuk museum cukup bervariasi dan sangat ramah di kantong masyarakat. Museum Olahraga Nasional merupakan museum dengan harga tiket masuk termurah, yaitu hanya sebesar Rp 2.000. Sementara, harga tiket Pusat Peragaan IPTEK yang termahal sebesar Rp 27.500. Adapun, Museum Penerangan tidak dikenakan harga tiket masuk alias bebas biaya.