Industri Penerbangan Bangkit, Puluhan Rute Baru Dibuka Awal Tahun Ini
Maskapai penerbangan di dalam negeri menambah puluhan rute penerbangan domestik dan internasional pada Januari-Juni 2022. Salah satu pertimbangan ekspansi rute ini adalah pemulihan pandemi Covid-19 setelah vaksinasi.
Berdasarkan catatan Katadata hingga 21 Juni 2022, setidaknya ada tiga maskapai yang menambah atau mengaktifkan kembali rute penerbangan pada semester I-2022, yakni PT AirAsia Indonesia Tbk, PT Pelita Air Service, dan PT Batik Air Indonesia. Ketiga maskapai tersebut tercatat menambah 23 rute penerbangan domestik maupun internasional.
Air Asia tercatat melakukan penambahan maupun reaktivasi rute terbanyak atau mencapai 16 rute. Hingga Juni 2022, rute domestik yang telah ditambah adalah Balikpapan-Medan, Bali-Medan, Bandung-Medan, Labuan Bajo-Bali, dan Aceh-Kuala Namu.
Sementara itu, mayoritas rute internasional Air Asia telah diaktifkan kembali menuju Malaysia. Adapun, 11 rute internasional yang diaktifkan kembali adalah Medan-Kuala Lumpur, Medan-Penang, Makassar-Kuala Lumpur, Yogyakarta-Kuala Lumpur, Jakarta-Singapura, Jakarta-Bangkok, Surabaya-Penang, Bali-Singapura, Lombok-Kuala Lumpur, Surabaya-Johor Baru, dan Bali-Perth.
Di samping itu, Pelita Air membuka dua rute penerbangan domestik baru pada paruh pertama 2022, yakn Jakarta-Yogyakarta dan Jakarta-Bali. Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan mengatakan penambahan dua rute tersebut disebabkan laju permintaan yang lebih cepat dari perkiraan perseroan.
Di sisi lain, Batik Air menambah lima rute internasional pada Juni 2022. Kelima rute tersebut adalah Bali-Melbourne, Bali-Brisbane, Medan-Singapura, Jakarta-Singapura, dan Jakarta-Kuala Lumpur.
Penambahan rute terbaru Batik Air adalah perjalanan menuju Australia. CEO Batik Air Mushafiz Bin Mustafa Bakri mengatakan akan mempersiapkan rute-rute internasional lainnya dalam mendukung aktivitas masyarakat, wisatawan, dan pebisnis.
Mushafiz mengatakan, animo rute Bali-Melbourne cukup positif saat diluncurkan pertama kali pada 17 Juni 2022. Dengan demikian, Batik Air akan terus mengeksplorasi dan memperkuat koneksi ke Australia.
"Batik Air mengoperasikan pesawat generasi modern tipe Boeing 737 dalam menyediakan layanan full service ke seluruh jaringan domestik dan internasional," kata Mushafiz, Senin (20/6).
Badan Pusat Statistik (BPS) mendata jumlah penumpang pesawat pada akhir kuartal I-2022 naik 47,8% menjadi 2,38 juta orang dibandingkan realisasi Februari 2022 sebanyak 1,61 juta orang.
Sementara itu, The International Air Transport Association (IATA) mencatat jumlah penumpang pada 2021 baru mencapai 47% dari capaian 2019 atau sebelum pandemi Covid-19. Pada 2022, jumlah penumpang diprediksi baru akan mencapai 69% dari realisasi 2019.
Direktur Jenderal IATA Willie Walsh mengatakan maskapai penerbangan di Asia masih akan merugi pada tahun ini hingga US$ 8,9 miliar secara kolektif. Menurutnya, maskapai penerbangan baru bisa lepas dari zona merah pada 2023.
"Keuntungan industri (penerbangan) secara luas akan menjadi jelas pada 2023," kata Walsh, seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/6).
IATA memproyeksikan jumlah penumpang pada 2023 akan mencapai 94% dari capaian 2019. Jumlah penumpang maskapai penerbangan diprediksi akan lebih besar dari capaian 2019 secepatnya pada 2024.
Sementara itu, penumpang penerbangan internasional baru melebihi capaian 2019 secepatnya pada 2025. Pada 2022, jumlah penumpang penerbangan internasional diramalkan baru akan mencapai 69% dari realisasi 2019.
Indonesia National Air Carriers Association (INACA) pada April 2021 meramalkan jumlah penumpang akan kembali ke capaian 2019 atau sebanyak 79,2 juta orang pada Desember 2024. Namun demikian, jika kecepatan vaksinasi digandakan, angka penumpang 79,2 juta dapat tercapai pada akhir 2022.
Jumlah penumpang domestik dan internasional sepanjang Maret 2022 di berbagai bandara utama mengalami peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang pesawat sebanyak 2,38 juta orang atau naik 47,8% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 1,61 juta orang.