Konsumen Kesulitan Beli Minyak Goreng dengan PeduliLindungi
Konsumen dan pedagang mengalami kesulitan melakukan transaksi penjualan minyak goreng curah karena harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Mereka berharap penjualan minyak goreng tidak menggunakan PeduliLindungi untuk ke depannya.
Seorang pedagang sembako di Pasar Mandiri, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ida (37) menyampaikan para konsumen kesulitan membeli minyak goreng curah karena pemerintah menerapkan aplikasi "Pedulilindungi".
“Ribet banget (pakai aplikasi) kalo di Jakarta,” tutur Ida di Pasar Mandiri, Jakarta Utara, Rabu (29/6).
Ida mendapatkan minyak goreng curah subsidi dalam bentuk jeriken yang ditawari oleh retail Indomarco dengan harga jual Rp14.000 ribu hingga Rp15.500 per kilogram. Per hari, Ida mendapatkan sekitar lima hingga sepuluh jeriken minyak goreng per hari.
Menurut Ida, satu orang hanya diperbolehkan membeli 10 liter minyak goreng curah per hari. Saat ini, pembeli di warungnya dapat membeli minyak goreng curah dengan menunjukkan KTP, kemudian memotret NIK pembeli sebagai laporan kepada Indomarco.
Ida juga merasa keberatan saat harus memotret NIK, sebab gawai yang dimilikinya tidak begitu memadai. Hal otu menyebabkan dirinya sering terkendala saat mengambil gambar.
Senada dengan Ida, seorang pembeli Andy (42) mengaku merasa kesulitan jika nantinya membeli minyak goreng curah dengan aplikasi PeduliLindungi. Sebab gawai yang dimilikinya terkadang bermasalah.
Andy juga kurang nyaman membeli minyak goreng curah di pasar dengan KTP. Dia khawatir data di KTP yang diberikan saat membeli minyak goreng malah disalahgunakan. Andy berharap pembelian minyak goreng tidak perlu lagi menggunakan KTP maupun PeduliLindungi untuk ke depannya.