Mie Sedaap Dilarang Masuk Taiwan, Wings Food Bantah Isu Pestisida

Andi M. Arief
8 Juli 2022, 13:13
Ben Blanchard Seorang pelanggan dengan masker terlihat diantara rak mie instan yang kosong di supermarket Carrefour, akibat meluasnya penyebaran virus COVID-19, di Taipei, Taiwan, Sabtu (21/3/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Ben Blanchard/hp/dj
Ben Blanchard Seorang pelanggan dengan masker terlihat diantara rak mie instan yang kosong di supermarket Carrefour, akibat meluasnya penyebaran virus COVID-19, di Taipei, Taiwan, Sabtu (21/3/2020).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) Taiwan menolak masuknya 4,04 ton impor Mie Sedaap dari Indonesia karena dinilai memiliki kadar epoxyethane yang melewati batas. Epoxyethane merupakan bahan kimia karsinogen yang telah dilarang penggunaanya sebagai bahan baku pestisida oleh Kementerian Pertanian.

Menanggapi hal itu, Marketing Manager Noodle Category Wings Food, Katria Arintya Anindyantari, menyanggah jika  Mie Sedaap mengandung residu pestisida. Menurut dia, proses produksi Mie Sedaap telah melalui proses pengawasan yang ketat dan memenuhi standar keamanan di seluruh bagian rantai pasok.

"Mie Sedaap tidak mengandung residu pestisida yang disebutkan. Penahanan Mie Sedaap di Taiwan karena adanya perbedaan regulasi atau kebijakan baru dari Taiwan," kata Katria kepada Katadata.co.id, Jumat (8/7).

Akan tetapi, Katria tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai peraturan BPOM Taiwan yang belum dipenuhi oleh Wings Food. Katria hanya menyebutkan Mie Sedaap telah mengantongi izin Badan POM Indonesia, sertifikasi ISO tentang Manajemen Keamanan Pangan, dan sertifikasi ISO tentang Sistem Manajemen Mutu.

Katria mengatakan, setiap negara memiliki perbedaan regulasi yang ditetapkan. Namun demikian, Katria tidak membandingkan perbedaan aturan antara Badan POM Taiwan dan Badan POM Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa Wings Food telah memenuhi standar wajib untuk ekspor, seperti standar pada kandungan, pengemasan, hingga pelabelan produk. Dengan demikian, Katira menekankan produk Mie Sedaap tidak mengandung residu pestisida.

"Penahanan Mie Sedaap di Taiwan tidak ada kaitannya dengan hal tersebut," kata Katria.

Seperti dilansir dari Taiwan News, Badan POM Taiwan telah menyita 19 pengapalan dengan total volume 4,43 ton kiriman mie instan dari Indonesia, Filipina, dan Jepang. Mie instan yang dikirim dari Indonesia adalah Mie Sedaap seberat 4,04 ton.

Produk Mie Sedaap tersebut diimpor oleh ELOM Group Company. ELOM memesan lima jenis Mie Sedaap dalam kemasan gelas, yakni Korean Spicy Soup, Kuah Rasa Baso Spesial, Rasa Ayam Bawang Telur, Korean Spicy Chicken, dan Rasa Soto.

Seperti dilansir dari Focus Taiwan, Badan POM Taiwan akan meningkatkan volume pemeriksaan barang impor dari 5% - 10% menjadi sekitar 20%. Badan POM Taiwan menyatakan seluruh produk yang tidak mencapai standar akan dikembalikan atau dimusnahkan.

Selain Mie Sedaap, Badan POM Taiwan juga menyita 327,6 kilogram (kg) mie instan dalam kemasan gelas asal Filipina, Lucky Me; dan 59,96 Kg mie instan dalam kemasan asal Jepang, Acecook.

 Mie instan saat ini sudah menjadi makanan pengganti makanan pokok bagi sebagian penduduk dunia, termasuk di Indonesia. Kemudahan dalam penyajian, rasa yang beragam serta harga yang murah menjadi salah satu alasan konsumen di tanah air menyantap mie instan

Berdasarakan data World Instant Noodles Association (WINA) konsumsi mie instan di seluruh dunia pada 2017 mencapai 100 miliar bungkus (porsi) naik 2,7% dari tahun sebelumnya. Adapun konsumsi mie instan Indonesia pada tahun lalu mencapai 12,63 miliar bungkus atau sekitar 12,6% dari total konsumsi dunia serta berada di urutan terbesar kedua di dunia.

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...