Pupuk Indonesia: Jokowi Telah Upayakan Pasokan KCL dari Rusia

Andi M. Arief
15 Juli 2022, 16:57
Petani menebar pupuk di areal sawah desa Brondong, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021). Petani daerah itu mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi akibat terjadinya kelangkaan sejak Desember 2020 lalu dan pupuk subsidi tahun 2
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.
Petani menebar pupuk di areal sawah desa Brondong, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021). Petani daerah itu mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi akibat terjadinya kelangkaan sejak Desember 2020 lalu dan pupuk subsidi tahun 2021 mengalami kenaikan harga sekitar Rp.300 hingga Rp.450 per kilogram.

PT Pupuk Indonesia menyatakan bahwa bahan baku produksi pupuk dalam negeri aman, meskipun Perang Rusia-Ukraina sempat menghambat pasokan Kalium (K).  Saat ini, industri pupuk Indonesia masih mengandalkan impor untuk memenuhi bahan baku Kalium dan Fosfat (P). 

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal, mengatakan bahwa Industri pupuk nasional biasanya mengimpor bahan baku Kalium dari Kanada, Belarusia, dan Rusia. Sementara itu, bahan baku fosfat biasanya diimpor dari negara-negara di Afrika Utara dan Timur Tengah.

"Kalau (impor) P, kami masih agak sedikit longgar, (tapi negara asal impor K) itu sekarang daerah-daerah konflik. Kami menyampaikan terima kasih kepada Presiden (Joko Widodo) yang telah mengupayakan pasokan KCL (Kalium Klorida) dari Rusia," kata Gusrizal dalam Sosialisasi Kebijakan tentang Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian, Jumat (15/7).

Pemenuhan pasokan bahan baku itu dibutuhkan agar Pupuk Indonesia bisa memproduksi jenis pupuk subsidi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Kementan menetapkan jenis pupuk yang disubsidi pemerintah ada dua, yakni urea dan NPK.

Pupuk Indonesia akan memproduksi pupuk Urea bersubsidi pada tahun ini sebesar 4 juta ton, sementara itu alokasi pupuk NPK bersubsidi mencapai 2,4 juta ton. Total alokasi pupuk subsidi sebanyak 6,4 juta ton tersebut mencapai 51,57% dari total produksi Pupuk Indonesia.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...