European Investment Bank Tertarik Jajaki Investasi IKN Nusantara
European Investment Bank (EIB) tertarik menjajaki kemungkinan berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Lembaga tersebut menawarkan kerja sama di berbagai sektor mulai dari energi terbarukan hingga infrastruktur.
Vice President EIB, Kris Peeters, mengatakan dirinya sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas untuk membahas peluang kerja sama. Salah satu kerja sama yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut adalah pembangunan IKN Nusantara.
Peeters mengatakan, EIB bukan pihak yang akan menawarkan untuk mengerjakan proyek tertentu di IKN Nusantara. Namun demikian, EIB membuka pintu bagi pemerintah Indonesia untuk mengajukan kerja sama investasi tersebut.
"Kami tidak bisa mengatakan (pada pemerintah Indonesia) harus melakukan itu, atau jangan melakukan itu, lalu setelah itu kami mengatakan akan berinvestasi. Kami sangat berminat untuk menjajaki investasi ibu kota negara baru. Tapi pemerintah Indonesia harus mengajukan pada kami rincian proyeknya terlebih dahulu, jadi kami bisa mengatakan oke (jika disetujui)," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/7).
Dia mengatakan, EIB sudah memutuskan untuk meningkatkan kegiatan dan mendukung kerja sama antara Uni Eropa dan Indonesia. Lembaga tersebut bahkan sudah membuka kantor perwakilannya di Indonesia sejak 2021.
European Investment Bank membuka peluang pembiayaan dalam mengentaskan masalah iklim, transportasi, dan pembangunan perkotaan. Saat ini, lembaga tersebut tengah mendukung Batam dan Makassar untuk menyiapkan proyek-proyek yang bankable melalui fasilitas pembiayaan energi rendah karbon.
Peeters mengatakan, EIB adalah lembaga pinjaman jangka panjang yang dimiliki oleh 27 negara Uni Eropa. Lembaga tersebut telah menginvestasikan dana hampir € 6,65 miliar di Asia antara 2012 hingga 2021. Sementara investasi yang telah ditanamkan EIB di berbagai proyek di seluruh dunia mencapai € 96 miliar.