Lima Negara dengan Investasi Terbesar di Indonesia
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mengumumkan lima negara yang merealisasikan investasi terbesar di Indonesia sepanjang Semester I (Januari-Juni) 2022. Singapura masih menjadi negara dengan jumlah investasi terbesar senilai US$ 6,7 miliar atau 31,1% dari total penanaman modal asing di Indonesia pada Semester I 2022.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengatakan kontribusi kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan I 2022 mencapai Rp163,2 triliun atau 54,0% dari total investasi. Kontribusi PMA meningkat 39,7% dibanding periode yang sama 2021 (year-on-year).
"Kontribusi PMA ini adalah tertinggi dibandingkan beberapa triwulan sebelumnya. Hal ini banyak ditunjang oleh realisasi aktivitas hilirisasi tambang dan industri petrokimia yang saat ini sudah banyak memasuki tahap konstruksi," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/7).
Adapun kontributor investasi terbesar PMA pada triwulan II-2022 berasal dari:
1. Singapura sebesar US$ 3,1 miliar
2. Republik Rakyat Tiongkok sebesar US$ 2,3 miliar
3. Hongkong RRT sebesar US$ 1,4 miliar
4. Jepang sebesar US$ 0,9 miliar
5. Amerika Serikat sebesar US$ 0,8 miliar.
Secara akumulasi, PMA Semester I 2022 mencapai Rp 310,4 triliun dengan kontribusi sebesar 35,8% pada total investasi.
Sektor dengan investasi PMA terbesar adalah:
1. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya sebesar Rp 87,9 triliun (15%)
2. Pertambangan sebesar Rp 68,2 triliun (11,7%)
3. Transportasi, gudang, dan komunikasi sebesar Rp 65,1 triliun (11,1%)
4. Perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp 51,6 triliun (8,8%)
5. Industri makanan sebesar Rp 42 triliun (7,2%).
Sementara negara asal PMA tertinggi Semester I 2022 yaitu:
1. Singapura sebesar US$ 6,7 miliar (31,1%)
2. Tiongkok sebesar US$ 3,6 miliar (16,8%)
3. Hingkong sebesar US$ 2,9 miliar (13,4%)
4. Jepang sebesar US$ 1,7 miliar (8,1%)
5. Amerika Serikat sebesar US$ 1,4 miliar (6,5%).
Bahlil mengatakan, total investasi sepanjang periode Januari-Juni Tahun 2022 (Semester I) mencapai Rp584,6 triliun atau meningkat sebesar 32,0% dibanding dengan periode yang sama pada 2021. Jumlah investasi tersebut mencapai 48,7% dari target investasi 2022.
Dia mengatakan, realisasi investasi mendapatkan tantangan berat di tengah situasi perekonomian global yang tidak menentu. Kondisi itu terjadi akibat perang Rusia-Ukraina dan pengetatan suku bunga oleh bank sentral Amerika.
"Namun, dengan melihat kinerja ekonomi Indonesia saat ini serta pertumbuhan realisasi investasi, Kementerian Investasi/BKPM masih tetap optimis target realisasi investasi yang diarahkan Bapak Presiden sebesar Rp1.200 Triliun pada tahun 2022 dapat dicapai," ujarnya.