Beroperasi Juni 2023, Progress Tol Binjai-Pangkalan Brandan Capai 54%

Andi M. Arief
20 Juli 2022, 17:59
Kendaraan melintas di Tol Trans Sumatera Ruas Binjai - Langsa Seksi 1 (Tol Binjai-Stabat), Stabat, Langkat, Sumatera Utara, Jumat (1/4/2022). PT Hutama Karya akan mulai menerapkan tarif pada jalan tol Ruas Binjai-Langsa Seksi 1 Binjai-Stabat mulai 3 April
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/aww.
Kendaraan melintas di Tol Trans Sumatera Ruas Binjai - Langsa Seksi 1 (Tol Binjai-Stabat), Stabat, Langkat, Sumatera Utara, Jumat (1/4/2022). PT Hutama Karya akan mulai menerapkan tarif pada jalan tol Ruas Binjai-Langsa Seksi 1 Binjai-Stabat mulai 3 April 2022 setelah beroperasi dengan tarif nol rupiah sejak tanggal 11 Februari 2022.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mendata progres konstruksi Tol Binjai-Pangkalan Brandan telah mencapai 54,16% per hari ini, Rabu (20/7). Jalan bebas hambatan dengan investasi hingga Rp 23,4 triliun itu dijadwalkan beroperasi pada Juni 2023.

Konstruksi Tol Binjai-Pangkalan Brandan terbagi kepada dua seksi, yakni Seksi Binjai-Stabat sepanjang 11,8 kilometer (Km) dan Stabat-Pangkalan Brandan sepanjang 46,2 Km. Ruas Binjai-Stabat telah diresmikan Presiden Joko Widodo dan beroperasi pada 2022.

Tol Binjai-Pangkalan Brandan sepanjang 58 Km tersebut merupakan bagian dari Tol Binjai-Langsa sepanjang 130,9 Km. Adapun, Tol Binjai-Langsa dijadwalkan beroperasi pada Februari 2024.

"Jalan Tol Binjai-Langsa dengan total panjang mencapai 130,9 Km memiliki dua tahap (konstruksi). Tahap 2, yakni Pangkalan Brandan-Langsa (72,9 Km) ditargetkan selesai konstruksinya pada 2024 mendatang," seperti tertulis dalam laman resmi BPJT, Rabu (20/7).

Konstruksi ruas Pangkalan Brandan - Langsa sepanjang 72,9 Km masuk dalam konstruksi JTTS Tahap III. Adapun, konstruksi JTTS Tahap III adalah pembangunan ruas backbone lanjutan.  

Konstruksi Tol Pangkalan Brandan - Langsa akan terbagi menjadi dua, yakni  Pangkalan Brandan  –  K.  Simpang  sepanjang  45  km,  dan Kuala  Simpang  –  Langsa  sepanjang  29  km.

Jalan Tol Binjai-Langsa dikelola oleh PT Hutama Karya dengan biaya konstruksi hingga Rp 16,7 triliun. Secara keseluruhan, jalan tol Binjai-Langsa diperkirakan memiliki volume lalu lintas (VLL) mencapai 2.433 kendaraan per hari.  

Tol ini akan dilengkapi dengan lima unit Gerbang Tol (GT). Saat ini perseroan sedang membangun enam pasang rest area Tipe A atau tiga rest area di setiap lajur Tol Binjai - Langsa.  

Salah satu tujuan pembangunan Tol Binjai-Langsa adalah menjadi akses pendukung menuju berbagai destinasi wisata yang ada di Sumatera Utara. Beberapa destinasi wisata yang dimaksud adalah kawasan wisata Bukit Lawang Ecotourist, Bahorok, kawasan wisata tangkahan dan kawasan wisata rohani Tuan Guru, dan Tanjung Pura di Kabupaten Langkat.

Seperti diketahui, Tol Binjai-Stabat mulai beroperasi pada 5 Februari 2022. Namun demikian, pengguna jalan Tol tersebut baru dikenakan tarif setelah 28 hari kemudian atau pada 4 Maret 2022.

Sebelumnya, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan Tol Binjai-Stabat mampu memangkas waktu perjalanan dari Stabat ke Bandara Kualanamu menjadi sekitar 45 menit dari semula 2 jam. Hal tersebut disebabkan Tol Binjai-Stabat telah terhubung dengan tol Medan-Binjai, lalu Medan-Kualanamu.

Sumber pendanaan konstruksi Tol Binjai-Stabat adalah Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran (TA) 2021. Seperti diketahui, Hutama Karya mendapatkan PMN senilai Rp 25,2 triliun pada tahun lalu. 

Jalan Tol Trans Sumatera bertambah 11,8 kilometer (km) usai ruas Binjai-Langsa Seksi 1 Bijai Stabat mulai beroperasi pada Februari 2022. Dengan penambahan tersebut, panjang Jalan Tol Trans Sumatera mencapai 684,5 km.

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...