Erick Thohir: Cina Sepakat Beli Produk Pertanian Indonesia

Tia Dwitiani Komalasari
27 Juli 2022, 09:23
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa (26/7).
Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa (26/7).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Indonesia dan Cina merupakan mitra strategis lewat kerja sama yang saling menguntungkan di antara kedua negara. Hal ini disampaikan Erick saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Cina pada Selasa (26/7/2022).

"Tadi kami mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Cina (Premier), Li Keqiang, di Villa 5, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing. Tentu dalam rangka peningkatan kerja sama perdagangan," ujar Erick dalam keterangan tertulis.

Selain Erick, hadir juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun.

Erick menyampaikan, pemerintah Tiongkok sepakat membeli satu juta hasil produk kelapa sawit dari Indonesia dan produk-produk pertanian lainnya hasil petani Indonesia. Erick menilai langkah Presiden Jokowi merupakan komitmen konkret dalam memajukan produktivitas pertanian dan juga kesejahteraan para petani. Dengan kerja sama tersebut, ucap Erick, Indonesia dapat meningkatkan kepastian serapan pasar produk hasil petani.

"Hal ini akan menjaga harga kelapa sawit Indonesia dan harga tandan buah segar para petani sawit. Pemerintah terus menjaga petani Indonesia dan pembukaan lapangan kerja," ucap Erick.

Selain itu, lanjut Erick, Indonesia juga dapat meniru keberhasilan Tiongkok yang mampu mengoptimalkan sumber daya alam (SDA) dan market yang besar untuk kemajuan negerinya. Menurut Erick, Indonesia yang memiliki kekayaan SDA dan market besar harus mampu melakukan hal serupa dengan tujuan untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembukaan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

"Seperti kita tahu, selama ini SDA dan market besar kita belum benar-benar optimal digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, ini yang kita mau terus optimalkan," lanjut Erick.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...