Dorong Transformasi, Menhub Harap Pelni Tidak Tergantung pada Subsidi

Andi M. Arief
3 Agustus 2022, 19:34
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan sambutan pada Rapat Pimpinan Pelni di Jakarta, Rabu (3/8/2022).
BKIP Kemenhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan sambutan pada Rapat Pimpinan Pelni di Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mendorong PT Pelayaran Nasional Indonesia untuk konsisten melakukan transformasi. Perusahaan pelayaran yang bisa disebut Pelni ini diharapkan tidak bergantung pada subsidi pemerintah.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan bahwa beberapa transformasi yang harus dilakukan Pelni adalah digitalisasi layanan, efisiensi operasional kapal, dan pemetaan daerah potensial. Hal tersebut dinilai penting agar Pelni melakukan pengembangan usaha dan tidak bergantung dari subsidi pemerintah.

“Subsidi mestinya hanya sementara. Ketika kita mampu melakukan kegiatan lebih baik, maka sudah bisa menjadi komersial,” kata Budi dalam keterangan resmi, Rabu (3/8).

Di samping itu, Budi meminta agar Pelni melakukan pengelolaan sumber daya manusianya. Menurutnya, SDM yang bergabung di Pelni harus berkarakter lincah, berkompetisi, dan mau berkembang.

Budi menilai, kompetisi di bisnis perhubungan laut akan semakin ketat pada masa depan. Maka dari itu, menurutnya, transformasi dengan baik dan sungguh-sungguh diperlukan agar Pelni tidak ditinggalkan oleh konsumen.

Dia mengatakan, Pelni memiliki beberapa tantangan di sektor transportasi laut, seperti menjangkau daerah terpencil dan menurunkan disparitas harga. Oleh karena itu, Pelni ditugaskan untuk menyediakan kapal perintis dan tergabung dalam Tol Laut.

Secara sederhana, Tol Laut adalah salah satu kebijakan pemerintah yang menyediakan layanan logistik dengan biaya yang lebih murah kepada pengguna layanan logistik. Penekanan biaya logistik tersebut dimungkinkan dengan rute Tol Laut yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Budi mengapresiasi kinerja Pelni yang telah memberikan pelayanan angkutan bagi penumpang dan barang ke daerah-daerah terpencil.
“Terus lakukan perubahan dan pastikan apa yang dilakukan bisa ‘netes’ atau dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Budi.

Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengatakan kebutuhan transportasi laut di bagian timur Indonesia meningkat saat ini. Menurutnya, peningkatan tersebut ditunjukkan sejak Pelni menerima penugasan Public Service Obligation (PSO) dan Subsidi sejak 2018.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...