Fakta ATR-72, Pesawat Wings Air yang Terbang dari Bandara Pondok Cabe

Tia Dwitiani Komalasari
5 Agustus 2022, 11:11
Pesawat jenis ATR-72 milik Wings Air bersiap parkir saat uji coba operasional penerbangan komersil di Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (4/8/2022). Mulai 5 Agustus 2022 Bandara Pondok Cabe (PCB) akan melayani penerbangan komersil atau
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
Pesawat jenis ATR-72 milik Wings Air bersiap parkir saat uji coba operasional penerbangan komersil di Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (4/8/2022). Mulai 5 Agustus 2022 Bandara Pondok Cabe (PCB) akan melayani penerbangan komersil atau penerbangan penumpang berjadwal yang akan dilayani oleh maskapai Wings Air dengan tujuan Purbalingga, Cepu Blora, Sumenep Madura, Lubuk Linggau, Ketapang Pontianak dan Krui Lampung.

Maskapai penerbangan Wings Air melakukan penerbangan reguler berjadwal dari Bandara Pondok Cabe mulai hari ini, Jumat (5/8). Penerbangan menggunakan pesawat jenis ATR-72 dengan kapasitas 72 orang.

Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan bahwa maskapainya telah mempersiapkan operasional dan layanan penerbangan di Pondok Cabe. Sebelumnya, pesawat jenis ATR 72-600 registrasi PK-WGI yang akan dioperasikan telah mendarat di Bandar Udara Pondok Cabe, Kamis (4/8).

"Pesawat diterbangkan langsung (ferry flight) dari Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat," ujarnya melalui keterangan tertulis dikutip Jumat (5/8).

Danang mengatakan, ATR merupakan singkatan dari Aerei da Trasporto Regionale atau Avions de transport régional. Jenis pesawat ini merupakan buatan Prancis-Italia.

Wings Air mengoperasikan 68 pesawat ATR 72-600 dan ATR 72-500. "Semua pesawat yang dioperasikan Wings Air adalah generasi baru dan modern yang langsung didatangkan dari pabrikan pesawat," kata Danang.

Berikut tujuh ulasan menarik tentang jenis pesawat ATR 72:

1. ATR 72 adalah pesawat yang didesain untuk melayani penerbangan jarak pendek secara langsung (point to point) setingkat kabupaten hingga setingkat kecamatan.

2. Pesawat mampu beroperasi di landasan pacu yang pendek. Dengan demikian, pesawat berfungsi menghubungkan penerbangan ke bandar udara utama (feeder) atau berperan sebagai jembatan udara nusantara yang terintegrasi (airbridge).

3. Pesawat didesain dengan daya angkut 72 orang untuk kelas ekonomi. Konfigurasi atau tata letak kursi adalah 2-2. Pesawat memiliki tempat penyimpanan bagasi di atas kepala dan juga jarak antar kursi yang cukup lega.

4. Proses masuk dan keluar penumpang dari pesawat udara harus dilakukan secara berurutan untuk meminimalkan kepadatan. Pada pesawat ATR, naik dan turun dari pintu bagian belakang. Hal ini akan meminimalisir interaksi bertatapan langsung (face to-face) antara penumpang. Area dapur (galley) yang terletak di bagian belakang juga meminimalkan interaksi tatap muka antara penumpang dan awak kabin.

5. Udara di kabin akan selalu diperbaharui dalam waktu 5 - 7 menit sehingga udara dalam kabin tetap segar. Aliran udara dari atas atau langit-langit kabin bergerak satu arah ke lantai yang meminimalkan pergerakan udara ke depan dan arah belakang pada kabin (blown transversally and vertically).

6. Pesawat ATR lebih ramah lingkungan karena mendukung emisi yang lebih rendah sehingga menjadikannya pesawat yang optimal untuk pasar regional.

7. Teknologi mesin baling-baling (turboprop) disesuaikan dengan baik untuk penerbangan regional yaitu lebih senyap atau tidak bising.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...