Subsidi BBM hingga Rp500 T, Pemerintah Dorong Penjualan Mobil Listrik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mendorong industri otomotif dalam negeri untuk meningkatkan penjualan mobil listrik atau electric vehicle (EV) di dalam negeri. Hal tersebut penting untuk mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak pemerintah.
Airlangga mencatat rata-rata subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah mencapai Rp 500 triliun per tahun. Menurutnya, penjualan EV dalam varian apapun dapat mendorong pencapaian target peniadaan emisi gas rumah kaca pada 2060.
"Target net zero emission kita adalah 2060 atau lebih cepat dan juga mencapai target COP Paris yang salah satunya penerapan standar emisi Euro 4 dan dilanjutkan dengan implementasi EV apapun variannya," kata Airlangga dalam membuka GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, Kamis (11/8).
Namun demikian, Airlangga mengatakan, pemerintah tetap mendorong penjualan mobil konvensional di pasar domestik. Salah satu dukungan yang diberikan adalah relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah atau PPnBM DTP pada mobil ramah lingkungan (LCGC).
Airlangga mencatat pemerintah telah mengeluarkan dana senilai Rp 4,63 triliun untuk mendorong penjualan mobil pada 2021. Pada Januari-Juli 2022, Airlangga mendata total PPnBM DTP yang telah dikucurkan pemerintah mencapai Rp 385 miliar.
Untuk meningkatkan penjualan EV di dalam negeri, Airlangga telah mendorong PT Perusahaan Listrik Negara untuk membuat stasiun pengisian daya EV. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Di samping itu, Airlangga menyatakan sebagian produsen EV domestik telah memproduksi EV dalam segmen harga Rp 200 juta - Rp 300 juta. Airlangga menilai hal tersebut penting lantaran harga masih menjadi salah satu pertimbangan utama bagi konsumen mobil di dalam negeri.
Harga Terjangkau
Terpisah, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier mengatakan salah satu produsen yang telah meluncurkan EV pada segmen harta Rp 200 juta - Rp 300 juta adalah PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors).
Bawazier menilai masyarakat dengan penghasilan upah minimum regional dapat membeli mobil tersebut. Adapun, Bawazier menilai EV besutan Wuling cocok untuk konsumen yang telah berumah tangga.
"Kalau insentif pembelian EV sudah banyak kita kasih, tinggal orangnya mau beli EV atau tidak," kata Bawazier kepada Katadata.co.id, Kamis (11/8).
Sebagai informasi, Wuling Air electric vehicle (EV) mulai memproduksi mobil listrik secara perdana di pabrik Cikarang, Bekasi, Senin (8/8). Produksi mobil listrik tersebut memiliki tingkat kandungan dalam negeri 40%.
Produk Wuling Air EV adalah EV berbasis baterai yang dikembangkan oleh Wuling. Produk ini juga telah dikonfirmasi sebagai kendaraan resmi untuk KTT G20 di Bali mendatang.
Pemerintah mengapresiasi komitmen kerjasama dari PT SGMW yang terus mendukung suksesnya penyelenggaraan KTT G20 dengan kualitas produk dan layanan yang terbaik, dan bersama-sama menunjukkan upaya Indonesia dalam penerapan penghematan energi, pengurangan emisi, perlindungan lingkungan hijau, serta pengembangan masa depan industri otomotif Indonesia.
Melansir dari situs cars.com, inilah deretan delapan mobil listrik dengan harga paling terjangkau di dunia saat ini.