Harga Melonjak, Permintaan Telur Naik 60% Sejak Pelonggaran PPKM

Tia Dwitiani Komalasari
24 Agustus 2022, 17:16
Peternak membawa telur ayam di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/8/2022).
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.
Peternak membawa telur ayam di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/8/2022). .

Harga telur ayam ras melonjak seiring dengan naiknya permintaan akibat pelonggaran pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Kebijakan pelonggaran PPKM telah meningkatkan permintaan terhadap telur ayam ras sebesar 60 persen, termasuk dari industri, hotel dan restoran.

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Syailendra, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menstabilkan pasokan dan harga telur ayam ras yang saat ini mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan pada 23 Agustus 2022, harga telur ayam ras di tingkat eceran mencapai Rp 31.000 per kg atau naik sekitar 2,9% dibandingkan pekan sebelumnya dan naik sekitar 6,1 persen dibandingkan sebulan sebelumnya.

Advertisement

“Kementerian Perdagangan saat ini tengah berkoordinasi dan bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional serta Kementerian Pertanian untuk menciptakan iklim usaha perunggasan yang kondusif. Dalam jangka panjang, diharapkan akan terbentuk ekosistem perunggasan yang sinergis dan berdampak positif bagi seluruh pelaku usaha perunggasan dan masyarakat selaku konsumen,” ungkap Syailendra dalam keterangan tertulis, Rabu (24/8).

Syailendra menjelaskan, sejumlah faktor yang menyebabkan kenaikan harga telur ayam ras yaitu kenaikan permintaan terhadap komoditas bapok tersebut dengan adanya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Kebijakan pelonggaran PPKM terkait dengan perubahan status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi telah meningkatkan permintaan terhadap telur ayam ras dengan sangat signifikan yaitu sebesar 60 persen untuk memenuhi konsumsi rumah tangga; hotel, restoran, dan kafe; serta industri makanan dan minuman," kata Syailendra.

Akibat kenaikan permintaan tersebut, lanjut Syailendra, tidak sedikit pedagang besar yang meningkatkan stok telur untuk dapat memenuhi permintaan masyarakat. Selain itu, kenaikan permintaan juga terjadi untuk keperluan mendukung program bansos atau penyaluran telur kepada masyarakat.

Kejadian serupa pernah terjadi pada Desember 2021 dimana penyerapan telur oleh pemerintah untuk bansos menyebabkan harga telur ayam ras di tingkat peternak mencapai Rp23.000/kg dengan puncak tertinggi terjadi pada Minggu IV Desember 2021 yang mencapai Rp26.900/kg.

Syailendra menjelaskan, sejumlah upaya yang telah dilakukan Kemendag untuk menjaga stabilitas harga telur ayam ras, antara lain dengan menyediakan jagung pakan dengan harga sesuai harga acuan pemerintah yaitu sebesar Rp4.500/kg untuk membantu peternak layer terutama skala mikro kecil. Bantuan tersebut telah dimulai pada Oktober--Desember 2021 sebesar 30 ribu ton, dan dilanjutkan pada periode Mei-Juni 2021 dengan realisasi sekitar 25 ribu ton.

“Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban biaya produksi peternak layer dengan harapan pasokan dan harga telur ayam dapat menjadi stabil,” urai Syailendra.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement