Harga Telur Masih Tinggi Meski Stok Melimpah, Apa Penyebabnya?

Tia Dwitiani Komalasari
29 Agustus 2022, 19:02
Warga antre membeli telur ayam murah saat operasi pasar di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (26/8/2022). Operasi pasar yang diselenggarakan Tim Pengendali Inflasi daerah tersebut menyediakan sebanyak 1,2 ton telur ayam seharga Rp25.000 ribu per kilogram dan
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
Warga antre membeli telur ayam murah saat operasi pasar di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (26/8/2022). Operasi pasar yang diselenggarakan Tim Pengendali Inflasi daerah tersebut menyediakan sebanyak 1,2 ton telur ayam seharga Rp25.000 ribu per kilogram dan 4,5 ton beras seharga Rp 41.500 per kemasan 5 kilogram guna mengendalikan inflasi pada level wajar.

Harga rata-rata telur nasional masih tinggi yaitu senilai Rp 31.500 per kilogram. Harga telur yang tinggi tersebut masih terjadi meskipun stoknya melimpah.

Berdasarkan data hargapangan.id, kenaikan harga terjadi pada telur ayam ras menjadi Rp 31.500 per kilogram, dari hari sebelumnya Rp 31.350 per kg. Komoditas tersebut mengalami kenaikan harga sejak sebulan terakhir. Harga rata-rata telur tertinggi terdapat di Maluku mencapai Rp 40.000 per kg. Sementara harga telur terendah ada di Jambi senilai Rp 26.550 per kg.

Salah seorang pedagang sembako di Pasar Mega Legenda Batam, Mardiyanto, mengatakan harga telur naik sebanyak 20% sejak sebulan terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan jumlah konsumen yang membeli telur menurun.

"Kami jual telur 1 papan itu Rp60 ribu kalau per butir Rp2 ribu. Sebelum naik harga telurnya kami jual Rp50 ribu per papan," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Anomali harga telur terjadi di Kalimantan Selatan yang berada di kisaran Rp 28.000-Rp 30.000 per kilogram. Kenaikan harga tersebut terjadi meskipun stok melimpah.

"Harga masih stabil tinggi, karena mengalami penyesuaian akibat naiknya biaya produksi," kata Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan Birhasani.

Birhasani mengatakan, suplai telur di Kalimantan Selatan saat ini minimal 175 ton per hari. Dengan demikian, total suplai per bulan mencapai 5.425 ton.

"Kebutuhan Kalsel hanya sekitar 3.500 ton per bulan, berarti surplus," ujarnya

Ketersediaan itu belum dihitung distribusi telur dari Jawa Timur yang masuk ke Kalsel. Sebagian telur itu akhirnya disalurkan ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...