Pemerintah Akan Lelang Proyek Jalan Trans Papua Senilai Rp 3,52 T

Andi M. Arief
6 September 2022, 15:51
Sebuah mobil melintas di ruas Jalur Trans Papua Wamena-Batas Batu, Sabtu (8/4). Jalan yang membuka isolasi antara Kabupaten Jayawijaya dengan Kabupaten Nduga sejauh 278 KM di antara celah Gunung Trikora dan Taman Laurens tersebut masih dalam proses penger
ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra
Sebuah mobil melintas di ruas Jalur Trans Papua Wamena-Batas Batu, Sabtu (8/4). Jalan yang membuka isolasi antara Kabupaten Jayawijaya dengan Kabupaten Nduga sejauh 278 KM di antara celah Gunung Trikora dan Taman Laurens tersebut masih dalam proses pengerjaan yakni sepanjang 38 KM dari Wamena sudah dalam pengaspalan, sementara sisanya hingga di Mamugu masih dalam tahap pengerasan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR akan melelang proyek pembangunan Jalan Trans Papua segmen Mamberamo-Elelim sepanjang 50,14 kilometer. Proyek tersebut akan memiliki skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KPBU dengan investasi mencapai Rp 3,52 triliun.

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Reni Ahiantini, mengatakan proyek tersebut akan mulai dilelang pada kuartal IV-2022. Pemenang lelang proyek KPBU tersebut akan mendapatkan konsesi Jalan Mamberamo-Elelim selama 15 tahun dengan rincian masa konstruksi selama 2 tahun dan masa pengoperasian hingga 13 tahun.

"Pembangunan Jalan Trans Papua ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi di Papua. Pembangunan jalan Trans Papua ini akan mendukung pusat produksi dan pengolahan sumber daya alam Indonesia yang merupakan cadangan energi nasional," kata Reni dalam Market Sounding Trans Papua segmen Mamberamo-Elelim di Jakarta, Selasa (6/9).

Reni menjelaskan, segmen Mamberamo-Elelim akan menjadi jalan arteri yang mendukung aktivitas dan fungsi perekonomian di Jayapura dan Wamena. Oleh karena itu, pengembalian investasi secara ekonomi di kedua wilayah tersebut mencapai 24,32% setelah segmen Mamberamo-Elelim beroperasi.

Biaya konstruksi segmen Mamberamo-Elelim ditaksir mencapai Rp 2,617 triliun yang mencakup empat lingkup proyek. Dalam dokumen desain dasar proyek tersebut, biaya konstruksi mencapai Rp 2,9 triliun.

Dalam dokumen desain dasar, mayoritas biaya konstruksi akan digunakan untuk peningkatan struktur jalan dan jembatan eksisting di jalan Mamberamo-Elelim atau senilai Rp 2,8 triliun. Biaya konstruksi terbesar selanjutnya adalah pembangunan unit pelaksanaan penimbangan kendaraan bermotor atau UPPKB senilai Rp 37,55 miliar.

Reni mengatakan, salah satu tantangan yang akan dihadapi pemenang lelang proyek pembangunan jalan segmen Mamberamo-Elelim adalah pemenuhan gradasi jalan di rentang 12% - 15%. Reni mencatat gradasi di enam titik jalan dalam proyek tersebut sangat bervariasi atau di rentang 5% - 30%.

Tingginya gradasi jalan tersebut membuat konstruksi jalan segmen Mamberamo-Elelim menyangkut pembangunan jalan alih trase sepanjang 10,45 km. Dengan kata lain, total panjang jalan segmen Mamberamo-Elelim diperpendek menjadi sekitar 43,75 km agar syarat gradasi tersebut dipenuhi.

Hal tersebut penting lantaran jalan jalan segmen Mamberamo-Elelim merupakan jalur logistik yang notabenenya dilalui kendaraan niaga dengan bobot yang tinggi. Reni mengatakan, ekstremnya keadaan jalan segmen Mamberamo-Elelim saat ini membuat kendaraan niaga yang melintas harus bermalam dari 2 hari hingga 2 minggu saat kondisi jalan basah.

Advertisement

 Untuk mempercepat pembangunan jalan segmen Mamberamo-Elelim setelah penentuan pemenang lelang, Reni menyatakan telah bekerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk untuk mempercepat proses pembiayaan proyek.

Reni mengatakan pengembalian investasi atau IRR pemenang lelang akan dilakukan dengan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment (AP). Namun demikian, Reni belum menginformasikan tingkat pengembalian investasi bagi pemenang lelang.

"Penyusunan kajian finansial proyek ini menggunakan IRR yang setidaknya di atas UCC karena tentu saja mempertimbangkan bahwa proyek ini harus menarik bagi lembaga keuangan," kata Reni. 

Indonesia telah merayakan hari jadinya yang ke-77 pada 17 Agustus 2022. Sayangnya kemerdekaan Indonesia belum dirasakan secara merata oleh seluruh penduduk Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Provinsi Papua mencapai 26,56% dari total penduduk pada Maret 2022. Artinya, 1 dari 4 masyarakat di provinsi paling timur Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement