Kemenhub Buka Suara Soal Empat Bandara Baru yang Mati Suri

Andi M. Arief
20 September 2022, 19:19
Pengunjung berfoto di kawasan bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat, Minggu (8/11/2020).
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/aww.
Pengunjung berfoto di kawasan bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat, Minggu (8/11/2020).

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub buka suara soal empat bandara yang mati suri setelah dibangun dengan dana jumbo yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Empat bandara tersebut adalah bandara Kertajati, bandara Ngloram di  di Blora, Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga, dan Bandara Wiriadinata di Tasikmalaya.

“Kita ketahui, pandemi membuat pergerakan pesawat, jumlah penumpang dan kargo di semua bandara mengalami penurunan yang signifikan. Sekarang industri penerbangan kembali menggeliat," kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono, dalam keterangan resmi, Selasa (20/9).

Istiartono menilai, pandemi membuat mobilitas orang terbatas demi mengendalikan penyebaran Covid-19. Merespon hal tersebut, maskapai penerbangan mengurangi jumlah armada hingga menutup rute-rute yang tidak padat.

Alhasil, saat ini jumlah pesawat terbang yang siap beroperasi di dalam negeri hanya 55% - 60% dari kondisi pra pandemi pada 2019. Istiartono berharap jumlah armada di dalam negeri dapat meningkat secara signifikan hingga akhir 2022.

Istiartono mengatakan pengurangan armada, rute penerbangan, dan pembatasan mobilitas membuat kunjungan ke bandara berkurang drastis. Istiartono mencontohkan kondisi Bandara Kertajati yang kini hanya melayani penerbangan kargo akibat pandemi Covid-19.

 Namun demikian, perbaikan lalu lintas penerbangan membuat Bandara Kertajati mulai melayani penerbangan komersial per November 2022. Istiartono mengatakan, bandara yang dibangun dengan dana Rp 2,6 triliun tersebut akan melayani penerbangan umrah.

Istiartono optimistis jumlah kunjungan ke Bandara Kertajati akan terus meningkat seiring beroperasinya Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan pada Oktober 2022. Sebagai informasi, jalan bebas hambatan tersebut akan memangkas perjalanan dari Bandung ke Bandara Kertajati menjadi 60 menit.

Selain itu, Istiartono mengatakan bahwa beberapa bandara berkapasitas kecil di Pulau Jawa sudah mulai pulih. Bandara yang dimaksud Istiartono adalah Bandara Ngloram di Blora, Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga, dan Bandara Wiriadinata di Tasikmalaya.

Adapun anggaran pembangunan untuk tiga bnadara tersebut yaitu Bandara JB Soedirman, Purbalingga, sebesar Rp350 miliar; Bandara Ngloram, Blora sebesar Rp80 miliar; dan Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya sebesar Rp30 miliar.



Namun demikian, pemulihan bandara tersebut tertahan lantaran operasi Bandara Halim Perdanakusuma dihentikan pada Maret-Agustus 2022. Penghentian operasi tersebut dilakukan dalam rangka revitalisasi menyambut Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.

Istiartono mengatakan kini Bandara Halim Perdanakusuma telah beroperasi lantaran revitalisasi tersebut telah rampung pada awal September 2022. “Ini menjadi awal yang baik, sehingga rute-rute penerbangan dari Halim bisa kembali dibuka,” ucap Istiartono.

Namun demikian, Kemenhub mendata lalu lintas penerbangan di dalam negeri telah membaik. Hal tersebut ditunjukkan oleh naiknya lalu lintas penerbangan rute domestik dan internasional menjadi 70% dibandingkan capaian 2019 pada Juni 2022.

International Air Transport Association atau IATA mendata lalu lintas penerbangan domestik telah mencapai 81% dari capaian pra-pandemi, sementara itu volume penerbangan internasional mencapai 65%. Pemulihan lalu lintas tersebut berdampak pada kunjungan bandara di dalam negeri.




Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...