100 Hari Menjabat, Mendag Zulkifli Klaim 10 Harga Bahan Pokok Turun
Inflasi pangan selama Agustus 2022 dinilai cukup terjaga. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa harga 10 bahan pokok bahkan turun selama 100 hari dia menjabat sebagai menteri.
"Perkembangan harga kebutuhan bahan pokok per 21 September 2022 turun signifikan dibandingkan dengan 15 Juni 2022 saat awal saya dilantik," ucapnya dalam konferensi pers Kinerja 100 Hari Menteri Perdagangan di Auditorium Utama Kemendag, Jakarta Pusat pada Minggu, (22/09).
Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan yang dikemukakan oleh Zulhas, terjadi deflasi volatile food pada Agustus 2022 sebesar -2,90 %, menyumbang deflasi nasional menjadi -021%. Adapun inflasi Januari sampai Agustus 2022 sebesar 3,63 %. Sementara untuk inflasi pada Agustus 2022 terhadap Agustus 2021 mencapai sebesar 4,69 %.
Selain itu, Zulhas juga menyampaikan mengenai sepuluh bahan pokok yang harganya telah turun setelah dirinya menjabat sebagai menteri. Sepuluh bahan pokok tersebut diantaranya yaitu, daging sapi, cabai merah besar, cabai rawit keriting, cabai rawit merah, daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng kemasan sederhana, minyak goreng curah, dan gula pasir.
Menurut paparan Zulhas, harga daging sapi pada 21 September 2022 sebesar Rp 135.400 per kilogram . Angka itu turun 0,07% dibandingkan harga saat Zulhas baru dilantik yaitu mencapai Rp 135.900. Harga cabai merah keriting juga turun 17,47% menjadi Rp 58.100 per kilogram dari harga semula Rp 70.400 per kilogram.
Kemudian untuk harga cabai rawit merah turun lebih besar, yakni 25,03 %. Harganya kini menjadi Rp 67.400 per kilogram dari harga Rp 89.900 per kilogram. Diikuti oleh penurunan harga cabai merah besar yang turun 19,01 %, menjadi Rp 55.400 per kilogram dari harga semula mencapai Rp 68.400 per kilogram.
Tak hanya itu, harga daging ayam ras juga turun 8,62 % dari harga semula Rp 38.300 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram. Sedangkan untuk harga bawang merah turun 31,82 %, menjadi Rp 34.500 per kilogram dari harga semula yang mencapai Rp 50.600 per kilogram.
Zulhas menyampaikan, harga telur saat ini juga turun dari sebelumnya Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 27.000 per kilogram. Zulhas mengatakan, harga telur Rp 27.000 per kilogram saat ini sudah termasuk sangat murah. Hal itu karena biaya produksi telur telah meningkat.
“Kalau harga telur di bawah Rp 27.000 per kg, toko telurnya akan tutup, karena modalnya aja Rp 21.000 sampai RP 23.000 per kilogramnya, jadi pengusaha telur itu modalnya sudah besar. Kalau harga di pasar di bawah Rp 27.000 bakal rugi,” ujarya.
Terakhir harga bawang putih grade A, turun 8,86% menjadi Rp 28.800 per kilogram dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 31.600 per kilogram.
Zulhas juga mengatakan, bantuan langsung tunai (BLT) yang telah diberikan pemerintah dapat mengatasi lonjakan inflasi. Dengan begitu, masyarakat diminta untuk tidak khawatir.
“Inflasi diperkirakan paling tinggi 3,3% karena sudah dipersiapkan sedemikian rupa untuk menghadapi inflasi ini sebelum kenaikan bbm, berupa batuan Rp 600.000 untuk pekerja yang gajinya dibawah UMR. Jadi ya sekarang kondisinya aman dan kita sudah melewati harga yang paling tinggi yakni gandum dan sekarang sudah mengalami penurunan harga,” ujarya.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, alokasi dana untuk ketahanan pangan nasional ditetapkan sebesar Rp92,2 triliunAngka tersebut berkurang hampir Rp7 triliun atau turun 6,86% dibanding alokasi tahun sebelumnya yang berjumlah Rp99,02 . triliun.