Cadangan Beras di Bawah Normal, Pasokan ke Pedagang Tersendat
Badan Pangan Nasional atau NFA mendata cadangan beras pemerintah atau CBP saat ini hanya mencapai 800.000 ton, lebih rendah dari kondisi normal sebanyak 1,2 juta ton - 1,5 juta ton. Tak hanya itu, pedagang beras di pasar tradisional pun mengaku kesulitan mendapatkan pasokan.
Pengusaha beras Bily Haryanto mengeluhkan ketersediaan dan pasokan beras yang minim atau tidak sesuai permintaan. Padahal, kebutuhan masyarakat terhadap beras tengah meningkat.
"Saya minta 3.000 ton, tapi baru ada cuma 300 ton, nah sisanya mungkin minggu ini. Katanya kontainernya telat, karena dari Makassar," ujar Bily di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, pada Senin (3/10).
Bily menilai tersendatnya pasokan beras disebabkan karena jumlah produksi berkurang. Hal itu dipengaruhi musim hujan yang berdampak pada kegagalan panen.
Pengusaha beras tersebut juga mengatakan Badan Urusan Logistik (Bulog) akan kewalahan melayani para pedagang beras karena stok hanya sedikit, namun kebutuhan masyarakat terhadap beras tengah meningkat.
“Yang bisa dijangkau satu-satunya oleh masyarakat ya hanya Bulog, mereka itu penyelamat,” ujar Bily.
Harga beras meroket
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat rata-rata harga beras kualitas super I secara nasional pada Senin (4/10) mencapai Rp 13.450 per kg, beras kualitas medium I mencapai Rp 12.150 per kg, dan beras kualitas bawah I mencapai Rp 11.000 per kg. Harga tersebut naik jika dibandingkan 4 September 2022, dimana rata-rata harga beras kualitas super I secara nasional mencapai Rp 13.250 per kg, beras kualitas medium I mencapai Rp 11.950 per kg, dan beras kualitas bawah I mencapai 10.850 per kg.
Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA), Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa permintaan tetap naik meskipun harga beras tinggi. Bulog juga sudah mendistribusikan beras cadangan beras pemerintah lebih tinggi dari biasanya.
"Bulog yang biasany memasok hanya 30.000 sampai 40.000 ton, bulan lalu sudah terdistribusi 200.000 ton. Berikutnya lagi tetap akan mensupport market pasar," ujar Arief.
Arief mengungkapkan bahwa Bulog juga turut membeli beras di petani seharga Rp 8.800 per kilogram (kg). Harga tersebut naik dari yang sebelumnya hanya Rp8.300 per kg.
"Stok Bulog hari ini sekitar 800.000 ton. Mungkin dalam minggu ini saya dan juga teman-teman dari Bulog dan juga teman-teman dari Kementerian Pertanian akan ke Sulawesi Selatan untuk menyerap," ucapnya.
Dirinya juga menegaskan, bahwa Badan Pangan Nasional akan berupaya memenuhi kebutuhan beras hingga akhir tahun, meski terdapat segelintir masalah. Ini mengingat daya beli masyarakat yang tinggi.