Malaysia Cabut Larangan Ekspor Ayam Hidup, Apa Dampaknya Bagi RI?

Nadya Zahira
10 Oktober 2022, 16:41
Pedagang memilih ayam potong untuk dijual ke pasar di sebuah peternakan di Malang, Jawa Timur, Jumat (10/4/2020).
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras.
Pedagang memilih ayam potong untuk dijual ke pasar di sebuah peternakan di Malang, Jawa Timur, Jumat (10/4/2020).

Pemerintah Malaysia resmi mencabut larangan ekspor ayam broiler hidup mulai 11 Oktober 2022. Kebijakan itu langsung disambut Singapura yang selama ini sering mengimpor kebutuhan ayamnya dari Malaysia.

Keputusan pemerintah Malaysia ini diterima oleh Badan Pangan Singapura (SFA) pada Minggu 9 Oktober 2022. SFA menyatakan, pihaknya menerima pemberitahuan resmi dari Departemen Layanan Veteriner Malaysia (DVS) tentang pencabutan larangan yang telah diberlakukan sejak 1 Juni 2022.

SFA mengatakan pihaknya menyambut baik dimulainya kembali impor ayam broiler, "Kami menyambut baik dimulainya kembali impor ayam broiler hidup, dan sedang mencari klarifikasi tentang detailnya," ujar SFA dalam pernyataan resminya dikutip Senin (10/10). 

Namun demikian, SFA terus mengakkreditasi lebih banyak sumber ayam dan bekerja dengan industri untuk melakukan diversifikasi. Langkah tersebut diambil untuk mencegah krisis rantai pasokan ayam di Singapura.

Disambut pedagang Singapura

Sekretaris Asosiasi Pedagang Unggas Singapura, Ma Chin Chew, mengatakan, dengan adanya pencabutan larangan ekspor ayam broiler hidup merupakan kabar baik bagi para pihaknya dan juga bagi warga Singapura, “Akhirnya kita bisa makan ayam segar dari Malaysia,” ujarnya seperti dikutip dari Straits Time.

Pemerintah Malaysia sebelumnya telah melarang ekspor ayam hidup hingga 3,6 juta ayam mulai 1 Juni 2022. Angka tersebut memasok sekitar sepertiga dari ayam Singapura, yang berarti hampir 73.000 ton per tahun.

Larangan ekspor ayam tersebut dalam upaya negara itu untuk mengatasi masalah pasokan dalam negeri dan menurunkan harga ayam yang melambung. Kebijakanntersebut diterapkan menyusul keluhan kekurangan pasokan dan terjadinya kenaikan harga daging ayam. 

 Sebagai Informasi, selama ini Malaysia mengekspor daging unggas senilai US$ 18,9 juta pada tahun 2020. Angka ini menjadikan negara ini sebagai pengekspor produk daging ayam terbesar ke-49 di dunia. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...