Luhut Sebut RI Berpotensi Lepas Status Pandemi Covid-19 pada 2023

Tia Dwitiani Komalasari
12 Oktober 2022, 15:18
Sejumlah penumpang yang mengenakan alat pelindung diri (APD) turun dari pesawat rute Samarinda-Jakarta di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (2/10/2022).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.
Sejumlah penumpang yang mengenakan alat pelindung diri (APD) turun dari pesawat rute Samarinda-Jakarta di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (2/10/2022).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia berpotensi lepas dari status pandemi Covid-19 pada awal 2023. Luhut yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) menilai kondisi Indonesia lebih baik dari sejumlah negara dalam mengendalikan Covid-19.

"Sangat ada kemungkinan tahun depan lepas dari status pandemi," kata Luhut usai menjadi pembicara dalam BNI Investor Daily Summit, Rabu (12/10).

Menurut Luhut, Covid-19 di Indonesia saat ini sangat terkendali. Penanganan Covid-19 di Indonesia bahkan lebih baik dari sejumlah negara lain.

Namun demikian, Luhut mengatakan, keputusan untuk lepas dari status pandemi bisa terjadi jika tidak ada varian Covid-19 baru yang masuk ke Indonesia. "Kita gak tau kalau ada varian baru. Kita akan lihat. Kita harus tetap nurut kepada WHO," ujarnya.

Konsultasi dengan WHO

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkonsultasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membahas status pandemi Covid-19.

"(Presiden juga) bilang, kalau ada kebijakan lokal mengenai pengurangan pengetatan dari protokol kesehatan bisa dilakukan," kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/10) dikutip dari Antara.

Budi juga mengatakan bahwa WHO yang yang berwenang untuk menyatakan kapan bisa dicabut secara resmi. Hal tersebut lantaran penularan Covid-19 sifatnya terjadi di seluruh dunia. "Nanti WHO yang memberikan kapan timing-nya," katanya.

Sedangkan, mengenai pelonggaran protokol kesehatan seperti tak wajib masker, ia menyerahkan hal tersebut kepada Jokowi. Jokowi sebelumnya memprediksi pandemi virus corona akan segera berakhir. Seiring turunnya kasus, Presiden membuka kemungkinan untuk mengakhiri darurat kesehatan.

 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat rata-rata jumlah konfirmasi positif Covid-19 mingguan di Kalimantan Timur sebesar 2,84 jiwa, update data per Senin, 10 Oktober 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang saat ini sebesar 1,93 jiwa per 100 ribu penduduk/minggu.

Berikut 10 kabupaten/kota terpilih dengan jumlah konfirmasi positif Covid-19 mingguan terbanyak:

Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...