Belasan Pabrik Tekstil di Jabar Sekarat, 45.000 Karyawan Dirumahkan

Nadya Zahira
1 November 2022, 15:25
Pekerja perempuan memproduksi alat pelindung diri sebuah perusahaan garmen saat kunjungan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Pekerja perempuan memproduksi alat pelindung diri sebuah perusahaan garmen saat kunjungan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Asosiasi Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia menyatakan bahwa belasan pabrik di Jawa Barat alami krisis hingga mengurangi operasi sebagian unitnya. Hal itu menyebabkan sebanyak 45.000 karyawan dirumahkan.

"Contoh di Purwakarta. Ada satu perusahaan menghentikan produksi sementara. Ada juga satu perusahaan lainnya hanya mengoperasikan satu dari lima line yg di miliki,"ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (1/11).

Jemmy mengatakan, sektor yang merumahkan karyawan tersebut berada di hulu hingga ke hilir. Menurut dia, banyak pabrik yang sudah mengurangi operasionalnya karena permintaan yang menurun tajam.

Sebelumnya, Jemmy mengatakan bahwa kinerja industri tekstil telah turun 30% sejak September lalu. Banyak produksi TPT Indonesia yang tidak bisa dipasarkan karena daya beli menurun, terutama untuk ekspor.

Dia mengatakan, inflasi yang terjadi pada sejumlah negara tujuan ekspor TPT Indonesia menyebabkan permintaan menurun.

"Gak ada sentimen positif yang mendrive permintaan bisa naik, tidak ada permintaan. Karena kondisi global nya juga jelek. Market ekspor TPT Indonesia seperti Eropa dan Amerika melemah tajam," ujarnya.

Menperin belum terima laporan PHK

Menanggapi hal itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan laporan dari pelaku industri mengenai adanya PHK.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...