75% Lahan IKN Nusantara Merupakan Kawasan Hijau

Nadya Zahira
11 November 2022, 20:45
Pekerja membawa bibit tanaman di persemaian transit pusat Persemaian Mentawir di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (18/8/2022). Pembangunan pusat persemaian bibit tanaman di
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa.
Pekerja membawa bibit tanaman di persemaian transit pusat Persemaian Mentawir di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (18/8/2022). Pembangunan pusat persemaian bibit tanaman di lahan seluas 120 hektare tersebut dapat memproduksi hingga 15 juta bibit benih pohon dalam satu tahun yang difungsikan untuk program rehabilitasi hutan dan lahan di sekitar IKN Nusantara.

Pemerintah merencanakan kawasan ibu kota negara atau IKN Nusantara sebagai salah satu kota yang paling berkelanjutan di dunia.  Sebanyak 75% IKN Nusantara dipertahankan sebagai kawasan hijau.

"Sebagai kota yang layak huni, kami membayangkan IKN Nusantara perlu dibangun dengan memperhatikan hal-hal berikut. Pertama, ibu kota baru harus mengusung lima elemen kota modern masa depan, yaitu hijau, cerdas, inklusif, risilien, dan berkelanjutan, ujar Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Bambang Susantono, dalam acara High Level Expert and Leaders Panel (HELP) Conference Presidensi G20, di Conrad Hotel, Bali, pada Jumat (11/11). 

 Bambang mengatakan, kelima elemen tersebut akan menjadikan IKN Nusantara sebagai kota yang ramah alam, berorientasi pada manusia,  dan akses yang sangat baik. Selain itu, IKN Nusantara diharapkan dapat menawarkan akses yang sangat baik serta  layanan perkotaan yang berkualitas. 

"Kami merancang IKN Nusantara untuk menjadi kota hutan lestari. Hanya sekitar 25% dari seluruh Nusantara akan menjadi lingkungan terbangun," ujarnya.

Didominasi Hutan Tropis

Bambang menuturkan, sisa 75% lahan IKN Nusantara akan dipertahankan sebagai kawasan hijau. Sementara 65% kawasan IKN Nusantara masih berwujud hutan tropis yang akan berperan sebagai penyerap karbon.

Dia mengatakan, penciptaan hutan tropis dilakukan melalui proses penghijauan untuk melestarikan ekologi. Hal ini juga didukung oleh kawasan hutan yang akan meningkatkan penyerapan air sehingga mengurangi risiko banjir.

 "Ini dikombinasikan dengan area terbangun yang sangat terkontrol akan memungkinkan otoritas untuk meminimalkan emisi karbon dioksida di kota IKN Nusantara," ujar Bambang. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...