Petinggi Toyota hingga IBC Ungkap 4 Tantangan Kendaraan Listrik di RI

Patricia Yashinta Desy Abigail
12 November 2022, 21:43
Petugas mengisi baterai mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (10/11/2022).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Petugas mengisi baterai mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (10/11/2022).

Sejumlah petinggi industri kendaraan listrik di Indonesia mengungkap sejumlah tantangan dalam mengembangkan bisnis tersebut. Sejumlah tantangan tersebut adalah infrastruktur, pendanaan, hingga geopolitik.

Para petinggi tersebut adalah President Director PT Trans Jakarta, Yana Aditya; Executive Vice President Toyota Daihatsu Enginering Manufacturing, Prasanna Ganesh;  Direktur Utama Indonesia Battery Corporation atau IBC, Toto Nugroho; dan Managing Director Electrum, Patrick Adhiatmaja. Mereka menjadi pembicara dalam Bloomberg NEF Summit 2022 di Bali, Sabtu (12/11).

Berikut empat tantangan industri kendaraan listrik di Indonesia seperti dirangkum Katadata.co.id:

1. Investasi dan pembiayaan

President Director PT Trans Jakarta, Yana Aditya, mengatakan bahwa tantangan pertama dalam pengembangan kendaraan listrik adalah investasi atau pembiayaan, terutama bagi bus listrik. Menurut dia, dukungan dari pemrintah tentang pendanaan yang rendah, serta kebijakan pajak dapat membuat Transjakarta menjalani tantangan untuk mewujudkan transisi energi.

"Penguatan ekosistem kendaraan listrik diharapkan dapat mendorong tingkat kepercayaan investor dan sektor keuangan untuk mendukung dan berproduksi," ujar Yana.

2. Infrastruktur

Managing Director Electrum, Patrick Adhiatmaja, mengatakan bahwa ada kecemasan dari sisi konsumen mengenai penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Hal itu terkait masih minimnya stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Indonesia.

"Apakah saya akan mencapai tujuan tertentu pada jarak tertentu jika saya menggunakan sepeda motor listrik saya? Infrastruktur ini menjadi tantangan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia " ujarnya.

3. Rantai Pasok

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, mengatakan pemerintah masih harus mengimpor dua komoditas tambang bahan baku utama baterai kendaraan listrik berupa lithium dan graphite. Material tersebut belum ditemukan di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...