Impor Pupuk Melonjak Paling Tinggi pada Oktober, Terbanyak dari Rusia

Nadya Zahira
16 November 2022, 09:15
Petugas menurunkan pupuk dari atas kapal Perintis Sabuk Nusantara 108 yang berlabuh di Dermaga Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (2/11/2022).
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/rwa.
Petugas menurunkan pupuk dari atas kapal Perintis Sabuk Nusantara 108 yang berlabuh di Dermaga Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (2/11/2022).

Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan peningkatan impor non migas terbesar terjadi pada komoditas pupuk sebesar 48,8% atau bertambah US$ 114,9 juta pada Oktober 2022. Impor tersebut berasal dari Rusia, Jordania dan Laos. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, mengatakan terdapat sejumlah golongan barang yang mengalami peningkatan terbesar pada Oktober 2022. Setelah pupuk, peningkatan impor terbesar terdapat pada golongan HS 90 yaitu optik, fotografi, sinematografi, dan media sebesar US$ 74,3  juta; HS 30 atau produk farmasi yang meningkat US$ 56,1  juta;  HS 87 atau  kendaraan dan bagiannya meningkat US$ 50,2  juta; serta HS 07 atau sayuran yang meningkat US$ 45,3  juta. 

 “Kemudian untuk penurunan impor non migas terbesar yaitu logam mulia dan perhiasan yang mengalami penurunan terbesar untuk HS 71, ini menurun sebesar -196,0 juta US$ atau turun 35,97%,” ujar Setianto dalam Rilis BPS, pada Selasa (15/11). 

Sebelumnya ketersediaan bahan baku pupuk di Indonesia tersendat karena perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Kedua negara tersebut merupakan pemasok bahan baku pupuk terbesar di dunia. 

Dengan demikian, harga pupuk di dalam negeri pun ikut tumbuh yang menyebabkan harga jagung sebagai pakan ayam naik. Akibatnya harga telur ayam sempat melambung.

"Petani nggak mau jual kalau harga murah,karena obat dan pupuknya naik. Jadi,  semua (harga komoditas) akan terjadi supercycle, nggak bisa dihindari," kata Isy kepada Katadata.co.id, Jumat (17/6). 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...