Harga Minyak Naik Tipis Imbas Pelonggaran Kebijakan Covid-19 Cina

Tia Dwitiani Komalasari
30 November 2022, 06:42
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai
Zukiman Mohamad/Pexels
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai

Harga minyak naik pada penutupan perdagangan Selasa (29/11) di tengah ekspektasi pelonggaran kontrol ketat Covid-19 Cina. Namun demikian, kenaikan tersebut dibatasi oleh kekhawatiran bahwa OPEC+ akan tetap mempertahankan produksinya pada pertemuan mendatang.

Minyak mentah berjangka Brent tercatat US$83,03 per barel, turun 16 sen, atau 0,2%. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menetap di US$78,20 per barel, naik 96 sen, atau 1,2%.

Pejabat kesehatan Cina mengatakan negara itu berencana untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 untuk orang lanjut usia. Hal itu bertujuan untuk mengatasi hambatan utama dalam upaya melonggarkan kebijakan pembatasan "nol-Covid" yang tidak populer.

Penguatan tersebut juga didorong oleh pelemahan dolar AS, yang cenderung bergerak berlawanan arah dengan harga minyak. Indeks dolar AS telah jatuh ke 106,65 dari tertinggi 20 tahun karena kekhawatiran investor terhadap suku bunga The Fed.

"Rebound yang kuat sedang dilanjutkan oleh melemahnya dolar AS dan kebutuhan untuk mengurangi hilangnya ketersediaan minyak mentah Rusia melalui dimulainya sanksi yang dijadwalkan minggu depan," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates dikutip dari Reuters, Rabu (30/11).

OPEC+ kurangi produksi?

Sementara OPEC+ yang merupakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, termasuk Rusia, akan mempertimbangkan rollover atau pengurangan produksi minyak pada pertemuan Minggu (4/12). Harga minyak terhambat oleh kekhawatiran bahwa OPEC+ tidak akan menyesuaikan rencana produksi mereka pada pertemuan berikutnya.

Lima sumber OPEC+ mengatakan,  organisasi itu kemungkinan tidak akan mengurangi produksi minyak. Sementara dua sumber mengatakan, pengurangan produksi tambahan juga kemungkinan akan dipertimbangkan. Namun, tidak ada yang berpikir pemotongan lain sangat mungkin terjadi.

OPEC+ mulai menurunkan target produksinya sebesar 2 juta barel per hari (bpd) pada November 2022. Kebijakan itu bertujuan untuk menopang harga minyak.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...