Nilai Tukar Petani November 2022 Naik 0,5% Berkat Sawit dan Beras

Nadya Zahira
2 Desember 2022, 07:58
Petani merontokan gabah dengan mesin saat panen di Desa Kertawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021).
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Petani merontokan gabah dengan mesin saat panen di Desa Kertawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021).

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat Nilai Tukar Petani atau NTP pada November 2022 sebesar 107,81 atau naik 0,5% dibandingkan Oktober 2022. Kenaikan ini didorong oleh komoditas sawit hingga gabah atau beras.

 "Jadi kalau kita lihat peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani yang naik sebesar 0,66%. Ini lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen,"  ujar Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS, Setianto, dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (1/12).

Berdasarkan subsektornya, Setianto mengatakan, peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat. Untuk NTP subsektor perkebunan rakyat ini naik sebesar 2,57%. 

 Peningkatan tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 2,60% dan disaat yang sama, indeks yang dibayarkan petani mengalami kenaikan sebesar 0,03%.

 "Kalau kita lihat komoditas yang mengalami kenaikan di indeks yang diterima petani ini adalah kelapa sawit, kakao, atau coklat biji, kopi, tebu, dan gandum," ujar Setianto.

 Sementara itu, Setianto mengatakan untuk penurunan NTP terdalam jatuh pada subsektor hortikultura. Dimana NTP nya mengalami penurunan hingga sebesar 2,57%.

Menurut Setianto, penurunan ini terjadi dikarenakan indeks harga yang diterima petani subsektor hortikultura ini turun sebesar 2,38%.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...