RI Impor Baterai, Subsidi Mobil Listrik Malah Untungkan Negara Lain

Nadya Zahira
20 Desember 2022, 17:30
Petugas mengisi baterai mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (10/11/2022). Penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan resmi dalam perhelatan KTT G20 merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi ka
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Petugas mengisi baterai mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (10/11/2022). Penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan resmi dalam perhelatan KTT G20 merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.

Rencana pemerintah untuk memberikan subsidi bagi konsumen yang membeli kendaraan listrik, malah menguntungkan negara lain. Pasalnya saat ini Indonesia masih melakukan impor baterai kendaraan listrik.

Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance atau INDEF, Tauhid Ahmad, mengatakan bahwa penggunaan kendaraan listrik baik karena bisa mengurangi penggunaan fosil. Namun sebaiknya pemerintah menetapkan subsidi kendaraan listrik jika Indonesia sudah memiliki banyak pabrik baterai.

Tauhid mengatakan, Indonesia sekarag masih impor baterai kendaraan listrik sehingga pemberian subsidi menguntungkan negara lain.

“Kalau kita memberikan subsidi 80 juta itu harusnya ada industri dalam negeri yang sudah berkembang. Sementara sekarang baterai masih impor, otomatis kalau subsidi larinya tidak ke industri dalam negeri tapi ke luar,”ujar Tauhid saat ditemui awak media, di Hotel Park Hyatt, Jakarta, Selasa (20/12).

Tauhid mengatakan, subsidi mobil listrik bisa diberikan pada semua masyarakat. Namun demikian, dia menyarankan agar subsidi motor listrik hanya diberikan pada kalangan tidak mampu. Dengan demikian, subsidi tersebut lebih tepat sasaran.

Tak hanya itu, Tauhid menilai subsidi kendaraan listrik yang sedang direncanakan oleh pemerintah jumlahnya masih terbilang kurang, dan sebaiknya ditambah Dengan demikian, produsen kendaraan listrik dalam negeri bisa bersaing dengan produsen kendaraan listrik luar negeri. 

“Kalau untuk produsen dalam negeri diberi subsidi yang lebih besar, agar katakanlah mendapat manfaat dan bisa bersaing karena kan multiplier nya untuk produk dalam negeri,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...