Cerita Luhut Nyaris Dibodohi oleh Produsen Baterai Cina

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menceritakan pengalamannya saat negosiasi dengan produsen baterai listrik asal Cina, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd atau CATL. Dia merasa kesal karena dibodohi oleh produsen baterai listrik terbesar dunia tersebut.
Seperti diketahui, CATL akan bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk menggarap mega-proyek integrasi baterai kendaraan listrik Indonesia.
"Saya contohkan tadi jam 3 pagi, hampir tiga bulan kita nego sama pabrik baterai terbesar dunia CATL. Mengenai valuasi saja, dia pikir RI bisa dibodohi kaya 8 tahun lalu," ujarnya dalam Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024, di Jakarta, Selasa (20/12).
Namun demikian, Luhut merasa beruntung karena anak buahnya sangat kompeten dan profesional. Tim Indonesia berhasil meningkatkan nilai negosiasi Indonesia dari nilai valuasi US$ 500 juta menjadi US$ 850 juta.
"Anda bayangkan bisa hemat berapa ratus juta dolar dalam satu perundingan internasional. Karena apa? Kita sudah mulai masuk pada anak anak profesionalisme, jadi harus bangga dengan negeri kita. Jangan lecehkan bangsa kita. Yang lecehkan bangsa itu pengkhianat," ujarnya.
Dia mengatakan, perundingan perdagangan harus mengutamakan kesetaraan. Oleh sebab itu, Indonesia perlu kompak untuk menjunjung kesetaraan tersebut.
"Kita gak mau didikte, tapi kesetaraaan, seperti pidato presiden di Brussel, harus win-win. Gak boleh dibodohi," ujarnya.
SNE Research melaporkan, perusahaan produsen baterai kendaraan listrik terbesar global pada periode ini adalah Contemporary Amperex Technology atau dikenal sebagai CATL.
CATL yang merupakan perusahaan asal Tiongkok tercatat telah menjual baterai kendaraan listrik dengan total kapasitas penggunaan 70,9 GWh pada semester I-2022. Capaian ini meningkat 115,6% dibandingkan periode tahun sebelumnya yang hanya 32,9 GWh.