Mendag Zulhas Minta Maaf, Impor Kedelai Molor Hingga Januari 2023

Nadya Zahira
23 Desember 2022, 15:06
Dari kanan ke kiri: Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Walikota Bogor Bima Arya memantau harga bahan pokok di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jumat (23/12).
Dokumentasi Humas Kementerian Perdagangan
Dari kanan ke kiri: Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Walikota Bogor Bima Arya memantau harga bahan pokok di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jumat (23/12).

Impor kedelai sebesar 350 ribu ton akan terlambat atau molor tiba di Indonesia. Sebelumnya, impor kedelai direncanakan tiba di Indonesia pada Desember 2022, namun impor komoditas tersebut tertunda hingga Januari 2023.

Padahal, impor kedelai sangat dibutuhkan oleh pedagang tahu dan tempe karena stoknya menipis. Akibatnya, harga kedelai menjadi mahal. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pun meminta maaf atas keterlambatan tersebut.

“Saya minta maaf karena kedelai itu seharusnya datang Desember, tapi ternyata di undur lagi ke Januari 2023,” ujar menteri yang disapa Zulhas itu saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jumat (23/12).

Harga kedelai turun

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan impor kedelai tersebut sudah diperintahkan oleh Menteri Perdagangan sejak November, namun terdapat sejumlah halangan sehingga menyebabkan keterlambatan.

“Ya Menteri Perdagangan sudah memerintahkan Bulog untuk melakukan persiapan impor mulai dari November sebenarnya, tapi memang ada sedikit challenge sehingga kemudian akan datang di Januari 2023 mendatang,” ujar Arief saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jumat (23/12).

Namun demikian, Arief menjelaskan, bahwa impor kedelai melalui swasta pekan ini mulai masuk sekitar 40 ribu ton dengan harga kontrak terbaru yang telah ditetapkan oleh pasar global.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...