Daftar Negara Maju yang Terapkan Perbedaan Tarif KRL Kaya dan Miskin

Nadya Zahira
6 Januari 2023, 08:25
Sejumlah penumpang berada di rangkaian KRL, Bogor, Jawa Barat, MInggu (18/9/2022). PT KAI Commuter menyatakan penumpang KRL di Jabodetabek naik 3 persen dari 689.310 orang ke 708.568 orang per hari, hal tersebut imbas pemerintah menaikkan harga bahan bak
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nz.
Sejumlah penumpang berada di rangkaian KRL, Bogor, Jawa Barat, MInggu (18/9/2022). PT KAI Commuter menyatakan penumpang KRL di Jabodetabek naik 3 persen dari 689.310 orang ke 708.568 orang per hari, hal tersebut imbas pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, solar, dan pertamax.

Pro dan Kontra muncul setelah Kementerian Perhubungan menyatakan akan membedakan harga tiket Kereta Rel Listrik atau KRL Jabodetabek bagi golongan orang kaya dan miskin. Di sisi lain, kebijakan perbedaan tarif berdasarkan golongan tersebut sudah diterapkan oleh beberapa negara-negara maju.

Pakar Transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengatakan bahwa subsidi transportasi umum seyogyanya diberikan kepada warga yang dalam mobilitas kesehariannya menggunakan transportasi umum untuk bekerja.

"Dapat dibedakan atau tidak tergantung kemauan politik pemerintahnya dan ketersediaan anggaran yang ada," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/1).

Djoko mengatakan bahwa pembedaan tarif tiket KRL sebenarnya sudah dilakukan di moda transportasi daerah lain dan bisa berjalan. Misalnya saja Bus Trans Jateng dan Bus Trans Semarang yang sudah memberlakukan pembedaan tarif untuk kelompok umum, pelajar, mahasiswa, buruh, lansia. 

“Hingga sekarang cukup lancar dan tidak bermasalah. Malahan, buruh merasa terbantu dengan tarif khusus itu. Dapat mengurangi pengeluaran ongkos transportasi untuk bekerja,” ujarnya melalui keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (5/1)

 Berikut daftar negara atau wilayah yang sudah membedakan KRL atau transportasi umum:

1. Amerika Serikat

Negara Amerika Serikat memberikan diskon pada tarif KRL kisaran 20% hingga 50% untuk warga berpenghasilan di bawah upah standar.

2. Manchester, Inggris

Metrolink di Kota Manchester di Inggris juga turut menerapkan tarif diskon 50% untuk penumpang dengan pendapatan per bulan kurang dari rata-rata dan tarif diskon sebesar 35% untuk lansia dan disabilitas.

3. Swedia

Swedia juga memberikan keringanan tarif bagi warga berstatus kesejahteraan tertentu yang tidak bekerja karena cacat dan manula.

4. Marche, Italia

Wilayah Regional Marche di Italia memberikan tarif diskon trasportasi umum bagi pengangguran sebesar 50%.

Selain alasan upah, sejumlah negara juga sudah menerapkan perbedaan tarif transportasi umum bagi lansia, pelajar dan diasbilitas. Ada juga perbedaan tarif jika termasuk jam tidak sibuk. Berikut daftarnya:

1. Singapura

Singapura termasuk salah satu negara yang menerapkan kebijakan pembedaan tarif tiket KRL. Negara memberikan subsidi bagi lansia yakni diskon sebesar 25%, sedangkan subsidi untuk disabilitas dan pelajar diberikan diskon sebesar 50%.

2. Australia

Negara selanjutnya yakni bagian Victoria di Australia yang juga menerapkan pemberian subsidi bagi lansia, disabilitas dan pelajar pada jam tidak sibuk antara jam 09.30 – 16.00 sebesar 30%.

3. Belgia

Kemudian, juga terdapat Belgia ada yang menerapkan diskon sebesar 19% untuk tarif tiket pada jam tidak sibuk dan sibuk untuk moda trem. 

 

Jumlah pengguna KRL Commuterline sempat anjlok akibat pandemi Covid-19. Namun jumlah penumpang tersebut kembali tumbuh pada 2022.

Menurut laporan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), rata-rata jumlah pengguna KRL Commuterline mencapai 538.537 orang per hari sejak awal Januari hingga Agustus 2022. Jumlah tersebut meningkat dibanding sepanjang tahun 2021, di mana rata-rata volume pengguna KRL Commuterline hanya 350.210 orang per hari.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...