Ada Impor, Stok Beras Wilayah Jabodetabek Cukup hingga Panen Raya
Badan Pangan Nasional atau Bapanas menyatakan jumlah stok beras untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi atau Jabodetabek sebanyak 35 ribu ton. Stok beras tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga panen raya nanti.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, beras sebanyak 35 ribu ton tersebut berasal dari beras campuran yakni dalam negeri dan impor.
"Beras 35 ribu ton itu bukan hanya dari beras impor, jadi campur-campur. Ada beras dalam negeri, kemudian ada beras luar negeri," ujar Arief saat ditemui di Pergudangan Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (13/1)
Namun demikian, saat ditanyakan terkait masing-masing besaran jumlah dari beras impor dan dalam negeri yang sebanyak 35 ribu ton itu, Arief belum bisa menyebutkannya secara rinci.
Impor Beras Molor dari Target
Disisi lain, Arief mengatakan bahwa beras impor yang baru masuk hingga saat ini baru sebanyak 120 ribu ton. Padahal sebelumnya Bulog ditargetkan impor beras 200 ribu ton hingga akhir 2022.
Arief mengatakan bahwa impor beras terkendala oleh cuaca buruk dan waktu yang mendekati akhir tahun. Hal itu menyebabkan proses logistik menjadi tertunda,
"Beras impor yang kami targetkan masuk sebelum Januari 2023 kemarin harusnya 200 ribu ton, tapi masuknya hanya 62 ribu ton. Sekarang posisi yang masuk sudah 120 ribu ton. Setiap hari saya cek," ujarnya.
Dia mengatakan, beras impor tersebut dalam satu atau dua minggu ini akan terpenuhi hingga 200 ribu ton, namun masuk secara bertahap. Sedangkan untuk 300 ribu juga akan segera datang. Impoer beras ini ditargetkan untuk memenuhi stok hingga akhir Februari 2023.
"Kesempatan impor kita hanya sampai Februari akhir ini, setelah itu kita semua panen raya dan tidak ada kita alternatif untuk mengimpor lagi. Jadi 300 ribu itu hanya bridging sampai dengan panen raya," ujarnya.
Berdasarkan perkiraan Badan Pusat Statistik, panen raya akan terjadi pada akhir februari 2023. Saat ini, ada beberapa daerah sudah panen namun belum masuk dalam panen raya.
Berdasarkan dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis atau PIHPS rata-rata harga beras medium pada Jumat (13/11) mencapai Rp 12.750 per kg. Angka tersebut naik, jika dibandingkan pada bulan lalu yang hanya mencapai Rp 12.500 per kg.
Sementara rata-rata harga beras kualitas super I mencapai Rp 14.100 per kg pada Jumat (13/1). Angka tersebut juga turut naik, jika dibandingkan pada bulan lalu yang mencapai Rp 13.850 per kg.
Kemudian rata-rata harga beras kualitas bawah sebesar Rp 11.600 per kilogram pada Jumat (13/1). Angka tersebut naik jika dibandingkan pada bulan lalu yang mencapai Rp 11.350 per kg.
United States Department of Agriculture (USDA) memproyeksikan Indonesia menjadi produsen beras terbesar keempat di dunia, sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi 34,6 juta MT pad musim 2022/2023.