Sejumlah Industri PHK Karyawan karena Kesulitan Dapat Bahan Baku Impor

Nadya Zahira
31 Januari 2023, 06:00
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (28/12/2022).
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Sejumlah industri merumahkankan karyawan bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK akibat suplai bahan baku impor bermasalah. Hal itu terjadi setelah pemerintah menerapkan kebijakan Sistem Nasional Neraca Komoditas atau Sinas-NK.

Sejumlah industri rumahkah hingga melakukan pemutusan hubungan kerja pada karyawannya akibat kesulitan mendapatkan bahan baku. Kondisi tersebut terjadi sejak penerapan Sistem Nasional Neraca Komoditas atau Sinas-NK.

Advertisement

Wakil Ketua Gabungan importir Nasional Seluruh Indonesia Erwin Taufan, mengatakan beberapa industri sudah melakukan pengurangan karyawan akibat  kebijakan Sinas-NK.

“Sudah ada yang mengurangi, merumahkan sementara, ya kan dia terdampak para industri," ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (27/1).

Kesulitan Bahan Baku

Dia mengatakan, banyak importir yang mengeluhkan permasalahan sinas-NK. Pelaku industri tersebut tidak bisa memproses impor saat mengajukan lewat Sinas-NK sejak Desember 2022. Komoditas tersebut di antaranya sparepart otomotif, ban, baja, dan elektronik.

“Sekarang anggota saya pada teriak semua, jadi yang (importir) ban API-U (angka pengenal importir umum) tidak bisa masuk barangnya, baja dan turunannya juga tidak bisa karena terkait PP 28 (tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian) bahwa API-U tidak dibolehkan untuk impor,“ kata Erwin.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia atau APBI, Azis Pane juga mengatakan hal yang senada. Sistem-NK dikhawatirkan dapat memberi dampak terhadap PHK karyawan karena bahan baku yang berkurang.

“Jelas kalau begini terus, dan pemerintah tidak mau menangani dengan cepat akan terjadi PHK, jadi pemerintah jangan lakukan birokrasi,” ujar Azis kepada Katadata.co.id, Sabtu (28/1).

Ketua Gabungan Perusahaan Industri Elektronika dan Alat Alat Listrik Rumah atau Gabel, Oki Widjaja, mengatakan sistem tersebut sering terjadi gangguan sehingga pengusaha kesulitan untuk mendapatkan bahan baku. Akibatnya, industri kesulitan untuk berproduksi dan bahan bahan baku menjadi langka.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement