Cerita Penumpang KRL Transit di Stasiun Manggarai: Lelah dan Was-was
Bukan hal yang mudah bagi Advenia Elia untuk berangkat bekerja dengan KRL akhir-akhir ini. Pasalnya, dia harus melakukan transit di Stasiun Manggarai yang semrawut dan sesak.
Advenia mengatakan bahwa dirinya sering merasa was-was saat baru turun KRL di Stasiun Manggarai. Dia harus berjaan hati-hati, khawatir jatuh karena penumpang membludak dan berdesak-desakan.
Selain itu, Advenia mengatakan bahwa transit di Stasiun Manggarai memakan waktu yang cukup lama. Dari yang seharusnya hanya menempuh perjalanan 1 jam, transit tersebut bisa memakan waktu hingga 1 jam 30 menit.
Penumpang KRL juga harus naik turun tangga dan kerap bingung karena banyaknya jalur peron yang tersedia di stasiun tersebut.
“Kalau sudah ke Stasiun Manggarai itu harus mengeluarkan tenaga dua kali lipat karena harus berhadapan sama pengguna kereta lainya yang sangat banyak. Aku merasa lelah, tapi karena aku kerjanya di daerah Gondangdia jadi mau tidak mau harus transit di manggarai,” ujar Advenia kepada Katadata.co.id, Jumat (10/2).
Namun demikian, menurutnya, dari segi pelayanan stasiun Manggarai sudah cukup baik. Para petugas yang berjaga di Stasiun tersebut selalu bersedia untuk membantu jika ada penumpang yang kebingungan. Stasiun itu juga sudah dilengkapi dengan petunjuk yang jelas sehingga tidak membingungkan para penumpang KRL.
Advenia berharap, Stasiun Manggarai bisa memperbanyak tempat duduk di setiap peron agar penumpang tidak merasa letih saat menunggu KRL yang cukup memakan waktu. Pasalnya, banyak para penumpang yang duduk di pinggir jalan atau peron. Hal itu tentu sangat membahayakan keselamatan mereka.
“Apalagi kalau di jam-jam ramai orang-orang banyak yang duduk di pinggir peron, dan itu membahayakan” ujarnya.
Selain itu, dia berharap agar PT KAI bisa menambah jumlah pengoperasian KRL terlebih di jam-jam sibuk. Dengan demikian, penumpang yang menaiki KRL tidak membludak.
Menghindari Jam Sibuk
Lia, warga Depok yang bekerja di kawasan Blok M, naik komuter setiap dua kali dalam sepekan. Tempatnya bekerja masih menerapkan hybrid sehingga dia tak perlu ke kantor setiap hari.
Dia sering menghindari stasiun Manggarai di saat jam sibuk. Bila berangkat pagi, dia memilih berhenti di stasiun Kalibata dan menghindari Manggarai. "Saya memilik naik ojek untuk menghindari transit di Manggarai," kata dia.
Alasannya, dia enggan transit di Manggarai saat jam sibuk kantor yakni saat pagi sekitar jam 06.00-08.00 atau sore hari sekitar 17.00-19.00. Dia khawatir bahaya mengintai bila berdesak-desakan di stasiun Manggarai. "Stasiunnya ruangannya sempit banget, agak seram membayangkan bila berdesak-desakan di sana," kata dia.
Di luar jam sibuk, barulah Lia berani transit di Manggarai. Saat pulang kerja, Lia menunggu waktu agak malam agar tehindar dari suasana 'chaos' di Manggarai. "Misal pulang dari kantor di atas jam 20.00, saat itu bisa aman transit di Manggarai," kata dia.
Hindari Transit
Lain halnya dengan rizky Jaramaya. Warga Depok yang bekerja di kawasan Sudirman tersebut memilih untuk menghindari transit di Manggarai meskipun harus menempuh jarak yang lebih jauh.
Idealnya, Rizki naik KRL dari Depok lalu transit di Stasiun Manggarai. Setelah itu, Rizki berganti dengan KRL jurusan Tanah Abang dan turun di Stasiun Sudirman.
Namun untuk menghindari transit di stasiun Manggarai, Rizki memilih untuk turun di Stasiun Gondangdia lalu menggunakan ojek online ke Jalan Sudirman.
"Memang jatuhnya jadi lebih mahal, tapi saya takut kalau harus transit. Untungnya pekerjaan saya tidak perlu ke kantor setiap hari," ujarnya.
Tanggapan PT KCI
Manager Humas Kereta Commuter Indonesia atau KCI Leza Arlan mengatakan bahwa Stasiun Manggarai saat ini masih dalam tahap proses pembangunan menjadi Stasiun Sentral. Pengerjaan masih sekitar 60-70% sudah sampai di SO6.
“Kami sudah mengoperasikan 1.081 perjalanan KRL setiap hari,” ujarnya.
Leza mengungkapkan hingga saat ini belum ada penambahan perjalanan KRL. Namun, setelah pembangunan Stasiun Manggarai itu 100% telah selesai, baru akan ada pengaturan ulang. Pihaknya juga saat ini terus mengupayakan agar stasiun transit terbesar itu kondisinya bisa lebih baik.
Stasiun Manggarai juga dipersiapkan untuk dapat diintegrasikan dengan moda transportasi lain seperti LRT, Transjakarta, dan transportasi umum lainnya.