Cerita Penumpang KRL Transit di Stasiun Manggarai: Lelah dan Was-was

Nadya Zahira
11 Februari 2023, 06:20
Sejumlah pekerja menunggu kedatangan kereta di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (29/11). Pemprov DKI Jakarta menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2023 sebesar Rp326.953 atau 5,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp4.900.798.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pekerja menunggu kedatangan kereta di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (29/11). Pemprov DKI Jakarta menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2023 sebesar Rp326.953 atau 5,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp4.900.798.

Bukan hal yang mudah bagi Advenia Elia untuk berangkat bekerja dengan KRL akhir-akhir ini. Pasalnya, dia harus melakukan transit di Stasiun Manggarai yang semrawut dan sesak.

Advenia mengatakan bahwa dirinya sering merasa was-was saat baru turun KRL di Stasiun Manggarai. Dia harus berjaan hati-hati, khawatir jatuh karena penumpang membludak dan berdesak-desakan.

Selain itu, Advenia mengatakan bahwa transit di Stasiun Manggarai memakan waktu yang cukup lama. Dari yang seharusnya hanya menempuh perjalanan 1 jam, transit tersebut bisa memakan waktu hingga 1 jam 30 menit.

Penumpang KRL juga harus naik turun tangga dan kerap bingung karena banyaknya jalur peron yang tersedia di stasiun tersebut.

“Kalau sudah ke Stasiun Manggarai itu harus mengeluarkan tenaga dua kali lipat karena harus berhadapan sama pengguna kereta lainya yang sangat banyak. Aku merasa lelah, tapi karena aku kerjanya di daerah Gondangdia jadi mau tidak mau harus transit di manggarai,” ujar Advenia kepada Katadata.co.id, Jumat (10/2).

Namun demikian, menurutnya, dari segi pelayanan stasiun Manggarai sudah cukup baik. Para petugas yang berjaga di Stasiun tersebut selalu bersedia untuk membantu jika ada penumpang yang kebingungan. Stasiun itu juga sudah dilengkapi dengan petunjuk yang jelas sehingga tidak membingungkan para penumpang KRL.

Advenia berharap, Stasiun Manggarai bisa memperbanyak tempat duduk di setiap peron agar penumpang tidak merasa letih saat menunggu KRL yang cukup memakan waktu. Pasalnya, banyak para penumpang yang duduk di pinggir jalan atau peron. Hal itu tentu sangat membahayakan keselamatan mereka.

“Apalagi kalau di jam-jam ramai orang-orang banyak yang duduk di pinggir peron, dan itu membahayakan” ujarnya.

Selain itu, dia berharap agar PT KAI bisa menambah jumlah pengoperasian KRL terlebih di jam-jam sibuk. Dengan demikian, penumpang yang menaiki KRL tidak membludak.

Menghindari Jam Sibuk

Lia, warga Depok yang bekerja di kawasan Blok M, naik komuter setiap dua kali dalam sepekan. Tempatnya bekerja masih menerapkan hybrid sehingga dia tak perlu ke kantor setiap hari.

Dia sering menghindari stasiun Manggarai di saat jam sibuk. Bila berangkat pagi, dia memilih berhenti di stasiun Kalibata dan menghindari Manggarai. "Saya memilik naik ojek untuk menghindari transit di Manggarai," kata dia.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...