Kemendag Impor Enam Komoditas Bahan Pokok untuk Persiapan Lebaran

Tia Dwitiani Komalasari
23 Februari 2023, 08:44
Perajin menunjukkan kedelai untuk bahan baku tempe di kawasan Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Rabu (2/11/2022).
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/rwa.
Perajin menunjukkan kedelai untuk bahan baku tempe di kawasan Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Rabu (2/11/2022).

Kementerian Perdagangan atau Kemendag mengimpor enam komoditas bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan selama periode bulan puasa dan Lebaran 2023. Enam kebutuhan pokok tersebut adalah gula, daging, beras, bawang putih, kedelai, hingga DOC broiler untuk daging ayam.

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Kasan, mengatakan telah mendapat surat Persetujuan Impor untuk beberapa komoditas. Impor itu dilakukan rangka menjaga ketersediaan di dalam negeri khususnya menjelang periode Hari Besar Keagamaan dan Nasional atau HBKN Puasa dan Lebaran 2023

"Beberapa komoditas dipasok dari impor seperti gula, daging, beras, bawang putih, kedelai dan DOC broiler untuk daging ayam, dimana saat ini telah diterbitkan Persetujuan Impor untuk beberapa komoditas," kata Kasan dikutip dari Antara, Kamis (23/2).

Kasan menyampaikan, Kemendag terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat pemasukan, produksi dan distribusi komoditas yang diimpor.

Kasan mengatakan, saat ini kondisi barang kebutuhan pokok relatif aman, baik dari segi harga maupun pasokannya. Namun demikian, pemerintah tetap terus melakukan langkah-langkah antisipatif untuk menjaga pasokan bahan pokok ke masyarakat tetap terjaga.

"Termasuk melakukan pengadaan dari luar negeri dalam rangka menjaga ketersediaan di dalam negeri khususnya menjelang periode HBKN Puasa dan Lebaran 2023 di mana pada periode tersebut biasanya terjadi kenaikan permintaan," ujarnya.

Kementerian BUMN melalui Holding BUMN Pangan atau ID FOOD akan mengimpor gula sebesar 237.575 ton dan 100 ribu ton daging sapi.

Sedangkan Bulog pada akhir Februari mendatangkan beras impor dari Thailand sebanyak 13.500 ton, sehingga jika ditotal dengan stok yang tersedia di gudang Bulog saat ini jumlahnya sekitar 20.000 ton.

Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...