Bantuan Kendaraan Listrik Berlaku Bulan Ini, Kuota Mobil 35.900 Unit

Nadya Zahira
6 Maret 2023, 13:37
Presiden Joko Widodo (kiri) mengamati mobil listrik Ioniq 5 di Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang berada di Bekasi, Jawa B
ANTARA FOTO/Biro Pers, Media dan Informasi Setpres/Kris/Handout/wsj.
Presiden Joko Widodo (kiri) mengamati mobil listrik Ioniq 5 di Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang berada di Bekasi, Jawa Barat, pada hari ini Rabu (16/3/2022) sekaligus meresmikan peluncuran mobil listrik Ioniq 5 pertama yang dibuat di Indonesia.

Pemerintah akan memberikan bantuan atau subsidi kendaraan listrik berlaku mulai 20 Maret 2023.  Adapun kuota bantuan tersebut diberikan untuk 200 ribu kendaraan motor listrik berbasis baterai listrik, konversi motor listrik 50 ribu  unit, 35.900 unit mobil berbasis baterai listrik, dan juga 138 unit bus berbasiskan kendaraan baterai.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya sudah menyiapkan skema program bantuan kendaraan listrik tersebut.  Dia mengatakan, akan mengumumkan pedoman umum program bantuan kedaraan listrik pekan depan.

Advertisement

"Untuk mobil listrik diketahui ada dua produsen yaitu Hyundai dan Wuling. Itu kami usulkan sejumlah 35.900 unit kendaraan sampai Desember 2023, " ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/3).

Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi, Luhut binsar Pandjaitan, mengatakan penjualan kendaraan listrik berbasis baterai atu KBLBB belum dapat berjalan cepat meskipun telah terbit Peraturan Presiden Nomor 55 2019 tentang Percepatan KBLBB. Percepatan program KBLBB didorong oleh peningkatan efisiensi energi, konservasi energi sektor transportasi, serta terwujudnya energi bersih.

"Hal ini sesuai komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca," ujarnya.

Dia mengatakan, Indonesia memiliki ketersediaan bahan baku yang melimpah. Hal ini akan menciptakan tenaga kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut Luhut, adopsi massal kendaraan listrik menjadi faktor krusial dalam mencapai ambisi tersebut. Namun adopsi massal belum berjalan dengan cepat karena harga kendaraan listrik masih mahal.

"Oleh karena itu, kami semua hadir di sini untuk membuat sejarah baru dengan berinisiatif memberikan rogram insentif motor listrik sebagai langkah awal untuk meningkatkan keterjangkauan harga dan daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik yang lebih luas, serta memacu perkembangan otomotif yang baru," ujarnya.

Penjualan Pesat

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, ada dua jenis mobil listrik yang banyak beredar di pasaran Indonesia, yaitu battery electric vehicle dan hybrid electric vehicle.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement