Keputusan Impor Beras 2 Juta Ton di Tengah Panen Raya Rugikan Petani

Nadya Zahira
29 Maret 2023, 07:29
Petani mengumpulkan gabah hasil panen di areal persawahan Pasir Putih, Muara Sabak Barat, Tanjungjabung Timur, Jambi, Kamis (9/3/2023).
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.
Petani mengumpulkan gabah hasil panen di areal persawahan Pasir Putih, Muara Sabak Barat, Tanjungjabung Timur, Jambi, Kamis (9/3/2023).

Keputusan pemerintah kembali impor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun ini dinilai merugikan petani yang sedang panen raya. Pengumuman impor beras tersebut memberikan sinyal negatif karena petani sedang menikmat harga gabah yang sangat bagus saat ini.

Guru Besar Universitas Pertanian Bogor, Dwi Andreas Santosa, menilai keputusan impor beras tersebut tidak tepat. Kebijakan tersebut dapat menurunkan pendapatan petani yang sebelumnya sudah tertekan.

"Itu keputusan yang tidak tepat, karena sedang panen raya sehingga memberikan sinyal negatif untuk sedulur tani. Karena sekarang ini sedulur tani sedang menikmati harga gabah yang sangat bagus," ujar Dwi Andreas kepada Katadata.co.id pada Selasa (28/3).

Dia mengatakan, petani telah mengalami kerugian tiga tahun berturut-turut setelah pemerintah memutuskan impor beras 1,8 juta ton pada 2018. Hal itu tercermin dari Nilai Tukar Petani yang berada di bawah 100 hingga 2022.

"Karena apa? Harga gabah dan beras di tingkat usaha tani tertekan ke bawah," ujarnya.

Alasan Bansos Tidak Logis

Dwi Andreas menuturkan, dirinya menyangsikan alasan pemerintah kembali impor beras tersebut untuk bantuan sosial atau bansos pada Maret-Mei tahun ini. Pasalnya, proses impor beras cukup memakan waktu lama. Berkaca dari impor beras pada Desember 2022 lalu, realisasinya baru terjadi pada Februari 2023.

“Gimana kalau bansos bulan ini, tapi barang impornya baru masuk sekitar 2 atau 3 bulan lagi. Jadi tidak logis," kata dia.

Dwi Andreas mengatakan, keputusan pemerintah untuk kembali impor beras seharusnya dilakukan pada Agustus mendatang. Saat itu, Badan Pusat Statistik atau BPS sudah mengeluarkan data prognosis yang resmi untuk produksi beras 2023.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...