Kereta Api Sulawesi Bakal Terhubung dengan Pelabuhan dan Pabrik Semen
Kereta api Sulawesi rute Makassar-Parepare akan dikembangkan menjadi angkutan logistik. Jalur kereta tersebut terhubung dengan Pelabuhan Garongkong dan Pabrik Semen Tonasa.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kereta api pertama di Sulawesi tersebut tidak hanya dikembangkan untuk angkutan penumpang, namun juga logistik. Dari total jalur sepanjang 157,7 km, sepanjang 142 km-nya merupakan lintas utama, sementara 15,7 km adalah siding track yang menghubungkan kereta api dengan Pelabuhan Garongkong dan Pabrik Semen Tonasa.
“Sesuai arahan bapak Presiden bahwa konektivitas antarwilayah di Sulawesi harus ditingkatkan," kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (30/3).
Dia mengatakan, saat ini jalur kereta yang sudah dibangun mencapai 118 km, Sepanjang 90 km di antaranya terbentang dari Stasiun Maros sampai ke Stasiun Barru dan sudah siap dioperasikan dengan melintasi 10 stasiun.
Sarana yang akan digunakan pada jalur kereta api ini adalah Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) buatan dalam negeri dari PT INKA sebanyak 2 (dua) set rangkaian dan mampu menampung 248 orang/rangkaian.
Pangkas Waktu Tempuh
Budi mengatakan, kereta api ini mampu melaju hingga 90 km per jam, sehingga memangkas waktu tempuh dari Makassar menuju Parepare yang semula 3 jam menjadi 1,5 jam saja. Rencananya, kereta ini akan dioperasikan 8 perjalanan per hari.
Nilai investasi pembangunan proyek KA Makassar-Parepare berjumlah Rp9,28 triliun, yang berasal dari APBN, pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta pengadaan tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan APBD.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah meresmikan pengoperasian kereta api Makassar – Parepare lintas Maros-Barru yang merupakan kereta api pertama di Sulawesi, kemarin Rabu (29/3). Kereta api ini merupakan bagian dari pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi yang akan menghubungkan antarprovinsi di Sulawesi mulai dari Makassar sampai Manado.
Jokowi mengatakan, kehadiran kereta api ini diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat di Sulawesi untuk mengutamakan penggunaan angkutan massal.
“Kita harapkan orang tidak berbondong-bondong naik kendaraan pribadi. Dengan kereta yang nyaman, dingin, dan bersih ini, orang akan berpindah naik kereta sehingga jalan tidak macet,” ujar Presiden dalam peresmian yang berlangsung di Depo Maros, Sulsel, Rabu (29/3).
Dalam kegiatan peresmian, Presiden Jokowi bersama Menhub dan sejumlah menteri kabinet menjajal kereta api dari Stasiun Maros menuju Stasiun Ramang-Ramang, dimana terdapat destinasi wisata alam bernama Ramang-Ramang. “Saya coba naik kereta dari Maros ke Ramang-Ramang keretanya bagus dan nyaman,” ucapnya.
Presiden mengungkapkan, pemerintah akan terus membangun transportasi massal di berbagai daerah untuk memperlancar konektivitas baik penumpang maupun barang, antarwilayah provinsi, kota, serta kabupaten. “Kita sudah terlambat membangun angkutan massal, akhirnya macet di semua kota. Makanya, angkutan massal harus terus kita bangun, termasuk kereta api ini,” tuturnya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, panjang rel kereta api di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak 2016-2020. Pada 2016, panjang rel kereta api di dalam negeri sebesar 5,38 juta meter. Panjang rel kereta api terus meningkat hingga menjadi 6,32 juta meter pada 2020.