RI Persoalkan Timnas Israel, Tetapi Ekspor Impor Menguat Dalam 5 Tahun
Isu penolakan tim nasional atau timnas Israel menguak di balik keputusan FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Di sisi lain, perdagangan Indonesia dengan Israel justru mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir.
FIFA memang tidak secara resmi menyebutkan penolakan timnas Israel menjadi alasan di balik pembatalan Indonesia jadi tuan rumah. Namun, keputusan tersebut diambil setelah dua gubernur menyatakan keberatan secara tertulis mengenai keberadaan tim nasional Israel jika harus bertanding di wilayahnya.
Dua kepala daerah tersebut adalah Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Keputusan FIFA tersebut diambil meskipun Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI Erick Thohir melobi FIFA, Rabu (29/3).
"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino danKetua PSSI Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023," tulis keterangan FIFA dalam situs resminya, dikutip Kamis (30/3).
Perdagangan dengan Israel Menguat
Di sisi lain, hubungan dagang Indonesia dengan Israel menguat dalam lima tahun terakhir. Hal ini terlihat dari nilai ekspor dan impor Indonesia-Israel yang trennya meningkat selama periode 2018-2022.
Menurut data Kementerian Perdagangan, total nilai ekspor Indonesia ke Israel pada 2022 mencapai US$ 185,6 juta, naik sekitar 14% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Total nilai impor dari Israel juga naik sekitar 80% (yoy) ke US$ 47,8 juta.
Jika dilihat secara kumulatif, selama periode 2018-2022 nilai ekspor Indonesia ke Israel sudah tumbuh sekitar 11%, sedangkan nilai impornya tumbuh 0,9%.