Penjualan Barang Mewah Impor Turun 30%, Kalah Saing dengan Merek Lokal

Nadya Zahira
19 April 2023, 11:59
Penjaga toko membersihkan produk dagangannya di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (24/3/2020).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz
Penjaga toko membersihkan produk dagangannya di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo mengungkapkan bahwa penjualan barang mewah impor atau high branded di Indonesia turun sebesar 30% pada tahun ini. Kondisi itu dipengaruhi meningkatnya kesukaan masyarakat Indonesia terhadap produk atau merek lokal.

Ketua Aprindo, Roy Nicholas Mandey, mengatakan angka penurunan barang mewah itu lebih besar dibandingkan penurunan tahun lalu yang hanya mencapai 10%. Penurunan penjualan barang mewah disebabkan karena merek lokal saat ini rata-rata memiliki kualitas yang baik, namun dengan harga yang terjangkau. 

"Jadi adanya penurunan barang high branded yang cukup signifikan ini karena produk dalam negeri kita makin bagus," ujar Roy, kepada Katadata.co.id, saat ditemui di Jakarta, Senin (17/4).

Barang Lokal Menyesuaikan Keinginan Pasar

Selain itu, Roy menuturkan, barang merek lokal juga selalu menyesuaikan dengan kebutuhan dan kesukaan masyarakat Indonesia. Kondisi itu menyebabkan barang mewah impor kalah saing dengan merek lokal.

"Untuk barang high branded sekarang tentunya ada fluktuasi, karena brand lokal itu sudah banyak yang bagus. Jadi ketika brand lokal sudah bagus, barang-barang yang branded tentunya tidak menjadi pilihan utama bagi masyarakat, terkecuali bagi masyarakat yang loyal terhadap barang branded tersebut," ujar Roy.

Dia mengatakan, produsen barang mewah sebaiknya melihat pasar atau tren kebiasaan dan kegemaran masyarakat Indonesia. Dengan demikian, penjualan mereka di Indonesia bisa kembali naik.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...