Jelang KTT ASEAN, Pelaku Wisata Protes Tarif Pulau Komodo Naik 1.000%

Tia Dwitiani Komalasari
5 Mei 2023, 07:54
Sejumlah pengunjung melihat Komodo di Pulau Komdo salah satu destinasi favorit di Labuan Bajo, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Pandemi COVID-19 yang menghantam sektor pariwisata, membuat pemerintah terus melakukan penataan di kawasan Labuan Bajo denga
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Sejumlah pengunjung melihat Komodo di Pulau Komdo salah satu destinasi favorit di Labuan Bajo, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Pandemi COVID-19 yang menghantam sektor pariwisata, membuat pemerintah terus melakukan penataan di kawasan Labuan Bajo dengan harapan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang menurun saat ini. Selain itu, pemerintah juga telah mewujudkan digitalisasi industri pariwisata di lima destinasi pariwisata super prioritas salah satunya adalah Labuan Bajo.

Pelaku wisata Labuan Bajo memprotes kenaikan tarif Pulau Padar dan Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Kenaikan tiket tersebut dikhawatirkan menurunkan jumlah wisatawan yang berunjung ke kewasan tersebut.

Protes tersebut tercantum dalam surat terbuka kepada Pesiden joko Widodo yang ditandatangani Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Asita Manggarai Raya, Evodius Gonsomer, Kamis (4/5). Hal itu terjadi jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN 2023 yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo, pada 9-11 Mei 2023.

Evodius mengatakan, PT. Flobamor yang merupakan perusahaan BUMD Pemprov NTT mengeluarkan SK Direksi bahwa tarif ranger atau ranger fee sebesar Rp 400.000 per wisatawan mulai 15 Aril 2023. PT Flobamor sebelumnya telah mengatur agar wisatawan wajib didampingi naturalist guide.

Menurut Evodius, pelaku wisata dan masyarakat pulau komodo sudah melakukan aksi protes dengan bertemu Bupati Manggarai Barat, DPRD manggarai Barat, BTNK di Labuan Bajo, namun
hasilnya tidak ada titik terang.

"Sampai saat ini tiket ranger Rp 400.000 per wisatawan sudah di terapkan," ujarnya dalam surat terbuka dikutip Jumat (5/5/).

Dia mengatakan, di dalam diktum SK PT flobamor dituliskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah memberikan izin kepada PT.Flobamor untuk melakukan bisnis dalam kawasan pulau komodo.
Namun, Evodius mengatakan di dalam perjanjian kerja sama PT.flobamor dengan BTNK tidak mencantumkan angka tiket, akan tetapi hanya sebagai kerja sama melindungi satwa komodo dan ekosistemnya.

"Pertanyaan kami sebagai pelaku wisata, apa dasar Hukum tertinggi PT.flobamor menerapkan
pungutan sebesar 400.000/wisatawan di pulau padar dan pulau komodo?" kata Evodius.

Menurut dia, pungutan tersebut tidak didasari oleh peraturan yang tinggi seperti Peraturan Pemerintah pusat maupun daerah. Penerapan pungutan juga dinilai tanpa melakukan pertimbangan, kajian akademik, serta sosialisasi di tingkat pelaku wisata dan masyarakat.

"Oleh sebab itu kami pelaku pariwisat merasa bahwa kedepanya akan ada banyak tamu yg tidak berkunjung ke pulau komodo dan pulau padar yang akan menghilangkan mata pencarian masyarakat komodo yang bergantung pada sektor pariwisata," ujarnya.

Halaman:

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...