Kadin Dukung Ekspor Pasir Laut RI, Diminati Singapura dan Negara Lain

Nadya Zahira
30 Mei 2023, 18:07
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyampaikan keterangan usai memimpin pertemuan persiapan ASEAN Leaders' Interface with ASEAN-BAC di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (9/5/2023). Kegiatan itu dilakukan sebagai persiapan
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyampaikan keterangan usai memimpin pertemuan persiapan ASEAN Leaders' Interface with ASEAN-BAC di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (9/5/2023). Kegiatan itu dilakukan sebagai persiapan menjelang pertemuan antara ASEAN-BAC yang mewadahi sektor bisnis dan swasta ASEAN dengan para pemimpin negara ASEAN di Labuan Bajo pada Rabu (10/5) sebagai salah satu rangkaian KTT ASEAN 2023.

Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia setuju dengan kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang kembali membuka ekspor pasir laut setelah  sebelumnya sempat dilarang 20 tahun.

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan ekspor pasir laut diminati Singapura. Pembukaan ekspor pasir laut tersebut juga dapat membuka peluang investasi negara lain selain Singapura. 

Advertisement

Namun demikian, Arsjad mengatakan, pemerintah harus tetap memperhatikan aspek lingkungan saat kebijakan tersebut berlangsung. 

"Kami mendukung kebijakan tersebut dengan catatan sustainability developmentnya harus diperhatikan. Itu saja," ujarnya, saat ditemui awak media di St. Regis Hotel, Jakarta, Selasa (30/5).

Arsjad mengatakan, hal terpenting dalam menerapkan kebijakan tersebut yaitu negara menjaga keseimbangan antara kehidupan masyarakat pesisir dengan kepentingan menambah pendapatan negara. Pasalnya, ia menilai dampak ekonomi dari kebijakan tersebut cukup bagus untuk masyarakat Indonesia. 

Namun demikian, dia mengatakan pihaknya masih melihat lebih lanjut terkait potensi nilai ekonomi yang bisa dihasilkan dari adanya kebijakan ekspor pasir laut tersebut. Arsjad optimistis, kedepannya banyak negara yang berminat mengimpor pasir laut Indonesia.

"Pastinya kalau ada yang investasi, pasti ada yang membutuhkannya, karena nggak semua negara punya itu," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali membuka ekspor pasir laut setelah 20 tahun dilarang. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 26 tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement