3.780 Jiwa Terdampak Gempa Magnitudo 6,3 di Donggala Sulteng

Tia Dwitiani Komalasari
10 September 2023, 08:50
Ilustrasi, gempa bumi.
Freepik
Ilustrasi, gempa bumi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPDP Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan bahwa sedikitnya 3.780 jiwa terdampak gempa bumi di Kabupaten Donggala pada Sabtu (9/9). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG merilis gempa bumi tersebut berkekuatan Magnitudo 6,3.

"Sebanyak 1.028 KK atau 3.780 jiwa di Kabupaten Donggala terdampak gempa bumi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andy A. Sembiring seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/9).

Menurut Andy, berdasarkan laporan sementara terdapat 323 jiwa yang memilih untuk mengungsi, baik mendirikan tenda pengungsian mandiri maupun ke titik pengungsian. Warga di daerah itu masih waspada terhadap gempa bumi susulan.

Ia mengatakan warga mengungis di enam titik pengungsian. Warga tersebut terdiri dari 16 bayi, 30 balita, 40 warga lanjut usia, 68 anak - anak, satu orang ibu hamil, dua disabilitas, dan dua orang sakit.

 "Saat ini warga membutuhkan kebutuhan logistik, terpal, kelambu dan pakaian anak," katanya.

Dia mengemukakan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulteng bersama dengan aparat setempat masih melakukan penelusuran dan membantu warga di lokasi terdampak bencana."Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun apakah terdapat rumah terdampak atau rusak, saat ini kami masih dalam proses pendataan," ujarnya.

 Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah. Pusat gempa berada di laut pada jarak 49 kilometer Barat Laut Donggala di kedalaman 20 kilometer pada pukul 21.43 WIB, Sabtu (9/9). Gempa tidak berpotensi tsunami.

Waspada Gempa Susulan

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika kelas I Palu Hendrik Leopatty  meminta warga tetap tenang dan tidak terpancing dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
 
Ia meminta warga selalu memperbaharui informasi yang dirilis BMKG melalui berbagai kanal. Hal ini dimaksudkan supaya warga tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang sengaja di buat oleh oknum tertentu dengan tujuan membuat kepanikan.
 
BMKG juga mengimbau warga tetap waspada terhadap gempa susulan, namun jangan sampai panik berlebihan karena hal seperti itu dapat memperburuk keadaan.
 
"Untuk sementara hindari bangunan retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan guncangan, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," tuturnya.
 
Dipaparkannya, episenter dan kedalaman hiposenter gempa yang terjadi, merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar Palu Koro, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
 
Gempa dirasakan di Donggala dengan skala intensitas V-VI MMI atau getaran dirasakan semua penduduk, kemudian Kota Palu dengan skala intensitas IV MMI, Poso, Sigi, dan Tolitoli juga di rasakan dengan skala intensitas III MMI.
 
"Gempa juga dirasakan di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dan Samarinda Provinsi Kalimantan dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, kemudian Kota Gorontalo juga dirasakan dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh sejumlah orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ucap Hendrik.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...