Sejumlah Daerah Darurat Sampah, 30 TPA Kebakaran dalam Tiga Bulan
Sebanyak 30 Tempat Pembuangan Akhir atau TPA sampah mengalami kebakaran dalam tiga bulan terakhir. Kebakaran tersebut dipicu oleh udara panas dan kering sebagai dampak dari El Nino.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim, Erick Thohir, mengatakan penggunaan teknologi pengolah sampah ramah lingkungan sangat penting dan urgent. Hal itu terutama bagi daerah-daerah yang sudah darurat sampah dan memiliki TPA yang sudah melebihi kapasitas.
Oleh sebab itu, Erick mengatakan, pemerintah tengah mempercepat penyempurnaan Perpres 35 Tahun 2018 tentang Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
"Ini memungkinkan adanya pilihan teknologi selain PSEL/PLTSa dan lokasi lainnya di luar dua belas lokasi yang telah ditetapkan,” ujar Erick saat memimpin rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian, di Jakarta, Senin (30/10).
Dia berharap pengolahan sampah tersebut mendapatkan dukungan yang kuat Tim Koordinasi Nasional yang melibatkan 14 K/L antara lain Kementerian ESDM, Kementerian PUPR, dan Kementerian Investasi.
Dalam rapat koordinasi ini, Erick juga memberikan arahan agar masing-masing kementerian memberikan progress nyata terkait pelaksanaan proyek utama 6 kelompok pembangunan triwulan III sebelum berakhirnya kabinet Presiden Joko Widodo. Rapat yang dihadiri oleh tujuh kementerian di dalam lingkup Kemenko Marves ini membahas secara tuntas strategi yang harus diambil untuk percepatan program-program tersebut.
Indonesia Hasilkan 35 Juta ton Sampah
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), volume timbulan sampah di Indonesia mencapai 35,92 juta ton sepanjang 2022. Angka tersebut naik 21,92% dari 2021 yang sebanyak 29,46 juta ton.
Berdasarkan jenisnya, sampah sisa makanan merupakan timbulan sampah paling banyak dengan proporsi 40,64% dari total sampah nasional.
Setelah sampah makanan, sampah terbanyak berupa plastik dengan proporsi 18,08%, diikuti sampah kayu/ranting 12,96%, dan kertas/karton 11,28%.
Kemudian proporsi sampah berupa logam mencapai 3,03%, sampah kain 2,58%, kaca 2,21%, karet/kulit 2,13%, dan sampah jenis lainnya 7,09%.
Berdasarkan provinsinya, timbulan sampah terbanyak nasional pada 2022 berasal dari Jawa Tengah. Volume timbulan sampah Jawa Tengah mencapai 5,51 juta ton atau 15,33% dari total timbulan sampah nasional pada 2022.
Posisinya diikuti oleh Jawa Timur dengan total timbulan sampah 4,95 juta ton, Jawa Barat 4,89 juta ton, dan DKI Jakarta 3,11 juta ton.