Mengenal Demo Rompi Kuning, Disebut Gibran Saat Bahas Greenflation

Tia Dwitiani Komalasari
22 Januari 2024, 13:36
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber da
ANTARA FOTO//M Risyal Hidayat/tom.
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Button AI Summarize

Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mengajukan pertanyaan mengenai greenflation atau inflasi hijau pada cawapres nomor urut 3, Mahfud MD dalam debat semalam, Minggu (21/1). Gibran mengatakan, greenflation harus ditanggulangi sehingga tidak terjadi gerakan Yellow Jacket atau Rompi Kuning seperti di Prancis.

"Intinya, transisi menuju energi hijau itu mesti super hati-hati. Jangan sampai membebankan penelitian dan pengembangan yang mahal, proses transisi yang mahal ini kepada masyarakat, pada rakyat kecil," ujar Gibran saat debat cawapres di Jakarta Convention Centre, Minggu (21/1).

Secara singkat, greenflation adalah keadaan ketika harga komoditas naik karena transisi menuju ekonomi hijau. Greenflation memicu gerakan Rumpi Kuning Prancis, bahkan menyebar di sejumlah negara Eropa.

Apa itu Gerakan Rompi Kuning?

Gerakan Rompi Kuning merujuk pada aksi sekitar 280 ribu warga Prancis yang turun ke jalan untuk memprotes kebijakan Presiden Emmanuel Macron sejak Oktober dan memuncak pada November 2018. Dikutip dari NBC News, demonstran memblokir jalan raya di seluruh negeri, mendirikan barikade, dan mengerahkan truk-truk yang bergerak lambat.

Demonstrasi berubah menjadi kekerasan pada dengan kebakaran terjadi di jalan Champs-Élysées, sementara pengunjuk rasa bertopeng mengibarkan bendera Prancis. Polisi menanggapi bentrokan dengan menembakkan meriam air dan gas air mata. Berdasarkan data NPR, demo menyebabkan 11 orang tewas dan 4.000 orang terluka saat demo tersebut.

Nama "Rompi Kuning" merujuk pada atribut yang digunakan oleh pengunjuk rasa. Para pengunjuk rasa mengenakan rompi kuning berpendar untuk menghadapi meriam air yang ditembakkan oleh polisi selama bentrokan di Champs-Elysees.

Apa Penyebab Gerakan Rompi Kuning?

Para demonstran memprotes kebijakan Macron yang menaikkan pajak bensin dan solar sejak 1 Januari 2018. Kondisi tersebut mempengaruhi harga barang dan jasa, termasuk pangan.

Adapun Macron beralasan menaikkan pajak tersebut untuk mengurangi ketergantungan Prancis pada bahan bakar fosil. Macron meyakini kenaikan harga bahan bakar minyak dapat meyakinkan lebih banyak orang untuk membeli kendaraan yang minim emisi.

Jajak pendapat BVA menyatakan hanya 26 persen masyarakat Prancis yang memiliki opini positif terhadap Macron. Protes sebagian besar diajukan oleh kelas menengah Prancis.

Pakar politik Prancis, Famke Krumbmüller, mengatakan orang-orang yang melakukan protes adalah mereka yang membayar pajak dan asuransi Prancis yang tinggi, namun hanya mendapat sedikit insentif karena bukan kelompok termiskin di masyarakat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...