Profil CEO TikTok Shou Zi Chew, Tak Izinkan Anaknya Jadi Tiktokers
CEO TikTok, Shou Zi Chew, menjadi perbincangan setelah dicecar Parlemen Amerika Serikat atau AS selama lima jam mengenai keamanan platform tersebut. Kongres menuding jika TikTok membahayakan keamanan AS dengan menyimpan data warga negara adidaya itu.
Pakar keamanan nasional AS telah memperingatkan bahwa TikTok dapat digunakan untuk memata-matai warga negara tersebut atau sebagai alat propaganda pemerintah Cina. Saat ini, sebanyak 150 juta orang AS telah menggunakan TikTok.
Dalam pertemuan tersebut, Chew menegaskan bahwa dirinya lahir di Singapura. Pria berusia 40 tahun tersebut memulai pidato pembukaan dengan membagikan detail latar belakang dan negara-negara yang terhubung dengannya.
Chew mengatakan bahwa dia tinggal di Singapura, Inggris, dan AS. Ia dan orang tuanya lahir di Singapura. Sedangkan istrinya lahir di Virginia, AS.
Siapa Shou Zi Chew?
Dikutip dari CBS News.com, Sabtu (25/3), Chew lahir pada Januari 1983 di Singapura. Dia menyelesaikan wajib militer Singapura saat remaja, kemudian pindah ke Inggris untuk mendaftar di University College London.
Setelah mendapatkan gelar sarjana di bidang ekonomi, ia kemudian mendapatkan pekerjaan sebagai bankir investasi untuk Goldman Sachs di London.
Pada 2008, dia meninggalkan pekerjaannya untuk melanjutkan kuliah lagi di Harvard Business School. Setahun kemudian, Chew magang di Facebook yang kala itu masih berbentuk perusahaan rintisan.
Setelah lulus dari Harvard pada 2010, Chew menghabiskan satu dekade bekerja di perusahaan modal ventura di Hong Kong, DST Investment Management selama lima tahun. Dia kemudian sempat bekerja sebagai CFO Xiaomi Technology di Beijing.
Pada 2021, dia bergabung dengan TikTok dan perusahaan induknya ByteDance dalam peran ganda sebagai CEO TikTok dan kepala keuangan ByteDance. Chew menjadi bawahan langsung CEO ByteDance, Liang Rubo.
Tak Sepopuler Mark Zuckerberg
Pakar platform media sosial dari Universitas Cornell, Brooke Erin Duffy, mengatakan bahwa Chew tidak sepopuler CEO raksasa media sosial Silicon Valley lainnya seperti Mark Zuckerberg dari Facebook.
"Chew telah menjadi latar belakang wacana publik sampai sekarang, jadi dia tidak memiliki reputasi yang sama seperti yang kita kaitkan dengan set Silicon Valley, terutama Zuckerberg," katanya.
Tapi Chew sangat dihormati di komunitas teknologi AS dan China. Dia dianggap cocok untuk TikTok karena latar belakangnya di perbankan investasi, Facebook dan DST Global.
"Dia mendapatkan banyak rasa hormat hanya dengan mengambil peran berisiko tinggi dan berada di kursi panas di TikTok," kata Dan Ives, direktur pelaksana di Wedbush Securities.
Ives menambahkan bahwa perusahaan tersebut kemungkinan mengira dia adalah orang yang tepat untuk meredakan ketegangan dengan anggota parlemen AS.
Tak Izinkan Anaknya Main Tiktok
Chew menikah dengan perempuan keturunan Taiwan-Amerika, Vivian Kao. Mereka memiliki dua orang anak.
Namun demikian dalam sebuah wawancara, chew mengatakan tidak mengizinkan anaknya untuk bermain Tiktok. Menurut Chew, kedua anaknya tersebut masih terlalu muda untuk menjadi TikTokers.
TikTokers adalah sebutan untuk orang yang gemar bermain TikTok. TikTok pun telah menetapkan batas usia minimal 13 tahun untuk bermain aplikasi tersebut.
Chew juga baru membuat akun TikTok Februari tahun lalu. Dia hanya memiliki 23 unggahan, salah satunya video dirinya menghadiri pertandingan Super Bowl dan NBA serta bertemu selebritas seperti Bill Murray.
Berdasarkan data Business of Apps, TikTok telah memiliki 1,6 miliar pengguna aktif bulanan atau monthly active users di seluruh dunia pada kuartal IV- 2022.
Angka tersebut naik 4,57% dibandingkan kuartal sebelumnya. Pada kuartal III-2022, jumlah pengguna aktif bulanan TikTok sebanyak 1,53 miliar pengguna.
Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, angkanya melonjak 32,23%. Tercatat, jumlah pengguna aktif bulanan TikTok sebesar 1,21 miliar pengguna pada kuartal IV-2021.
Begitu pula jika dibandingkan dengan kuartal IV-2018, jumlah pengguna aktif bulanan aplikasi berbagi video pendek buatan Tiongkok ini telah melonjak hingga lebih dari 490,4%.
Pesatnya pertumbuhan jumlah pengguna aktif bulanan TikTok menunjukkan aplikasi besutan Bytedance ini semakin populer secara global. Popularitas TikTok khususnya melejit semenjak awal pandemi alias pada kuartal II-2020, terlihat seperti pada grafik.