Garudafood Bagikan Dividen Rp 219 Miliar, Simak Jadwalnya

Cahya Puteri Abdi Rabbi
5 April 2022, 09:07
Pegawai melintas di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/12/2021).
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Pegawai melintas di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/12/2021).

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menyepakati pembagian dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp 219,2 miliar atau 51,6% dari perolehan laba bersih perseroan tahun 2021. Pembagian dividen ini telah disepakati dalam pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan paparan publik pada Kamis (31/3). 

Perseroan berhasil membukukan pendapatan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 424,8 miliar atau naik 63,8% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 259,4 miliar.  Pertumbuhan laba bersih ditopang oleh peningkatan penjualan bersih sebesar Rp 8,8 triliun, atau meningkat 14% dari tahun 2020 sebesar Rp 7,7 trilliun.

"Dividen tunai tahun buku 2021 yakni sebesar Rp 6 per lembar saham, dan akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 12 April 2022," kata Direktur Utama GOOD Paulus Tedjosutikno dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (5/4).

Paulus mengatakan, pembagian dividen telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis perseroan, serta antisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang. Selain itu, laba per lembar saham perseroan juga naik sebesar 64,8% menjadi Rp 11,6 per lembar.

Hal tersebut juga tidak terlepas dari dampak positif aksi pemecahan nilai nominal saham perseroan atau stock split pada RUPST perseroan yang digelar Juni 2021 lalu dengan rasio 1:5. Dengan demikian, nilai nominal per saham menjadi Rp 20.

Mayoritas penjualan masih didominasi domestik karena adanya pembatasan antarnegara sebagai antisipasi dari merebaknya varian baru Covid-19.  Penjualan segmen domestik sebesar Rp 8,4 triliun atau tumbuh 14,3% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya Sedangkan penjualan ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 7,1% atau senilai Rp 390,7 miliar.

"Perseroan akan tetap berhati-hati dan selektif dalam menghadapi situasi ketidakpastian bisnis ke depan akibat pandemi, dan diperparah dengan krisis di Ukraina yang memiliki multiplier effects pada operasional bisnis kami," kata dia.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...