Rupiah Terus Melemah Jelang Pengumuman Suku Bunga BI Besok

Abdul Azis Said
22 Juni 2022, 10:03
Nasabah bertransaksi keuangan di Kantor Cabang BNI Jakarta Pusat, Jumat (27/5/2022).
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Nasabah bertransaksi keuangan di Kantor Cabang BNI Jakarta Pusat, Jumat (27/5/2022).

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 20 poin ke level Rp 14.833 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pasar masih terpengaruh sikap hawkish The Fed dan juga menanti hasil pertemuan Bank Indonesia pekan ini.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke Rp 14.843 pada pukul 09.15 WIB. Nilai tukar ini semakin melemah dari penutupan kemarin di Rp 14.813 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya juga melemah kecuali Jepang yang menguat 0,27% terhadap dolar AS dan dolar Hong Kong stagnan. Peso Filipina terloreksi 0,4%,  dolar Singapura 0,19%, yuan Cina 0,36%, baht Thailand 0,35%, rupee India 0,13%, dolar Taiwan 0,12% dan ringgit Malaysia 0,11%.

Analis pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah akan berbalik tertekan hari ini ke arah Rp 14.850, dengan potensi support di kisaran Rp 14.800 per dolar AS. "The Fed masih jadi alasan utama rupiah tertekan. The Fed masih dalam jalur kenaikan suku bunga yang agresif tahun ini dimana Juni nanti akan kembali menaikkan 50-75 bps," kata Ariston, Rabu (22/6).

 The Fed telah mengerek bunga acuannya 75 bps pada pertemuan bulan ini menjadi 1,5%-1,75%. Ini merupakan kenaikan bunga paling agresif sejak 1994.

Dengan sikap The Fed yang semakin hawkish tersebut, Ariston menyebut,  pasar kini menunggu respon dari Bank Indonesia (BI). Dewan Gubernur BI dijadwalkan rapat bulanan pekan ini dengan pengumunan kebijakan yang dibacakan besok, Kamis (23/6).

"Gap suku bunga acuan antara BI dan The Fed bakal terus menyempit bila BI tidak menaikkan suku bunga acuannya (3,5%). Ini bisa mendorong pelaku pasar beralih ke aset keuangan AS dan bisa memberi tekanan lanjutan ke rupiah," kata Ariston.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...